Tampilkan postingan dengan label Mungkin Saja Bemakna. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mungkin Saja Bemakna. Tampilkan semua postingan

Rabu, 18 September 2013

Bersyukur!

Bersyukur itu adalah menerima dengan ikhlas keadaan yang kita jalani sekarang sambil mengusahakan dengan sungguh - sungguh apa yang benar - benar kita ingin dan cita - citakan (Prof. Dr Quraish Shihab)

Dalam berbagai bentuk dan kata pepatah pepatah bijak bahwa cara untuk berbahagialah adalah dengan selalu bersyukur kepada Tuhan atas setiap kejadian ataupun keadaan yang kita alami sekarang. Jika kita terlahir dalam keadaan tidak mampu, kita bersyukur. Ketika kita mendapatkan sesuatu kita bersyukur, kita diajaari untuk selalu melihat kebawah bahwa ternyata masih banyak orang - orang lain yang lebih susah daripada kita, untuk itu kita diajarkan untuk selalu bersyukur. Maka kita kita akan berlapang hati dan berbahagia.

Menurut saya tidak ada yang salah dengan sikap hidup semacam ini karena dengan sikap hidup seperti ini juga dapat turut merasakan keadaan orang - orang yang kurang beruntung dibandingkan kita. Namun ada sedikit pertanyaan yang akhir - akhir ini selalu menggoda saya untuk bertanya - tanya kembali. Apakah syukur itu merupakan kata kerja yang sifatnya pasif, seolah setelah ber ikhtiar dengan usaha kita lalu ber tawakal dan mendapatkan hasil, apapun hasil yang didapatkan apakah sesuai atau tiddak terhadap apa yang kita inginkan, maka syukur (dengan pengertian diatas) adalah sikap akhir agar kita dapat mencapai bahagia.

Menurut saya pengertian syukur sebagai sebuah kata kerja pasif itu harus kita sedikit perbaiki bukan berarti mencoba untuk menjadi orang yang tidak bersyukur namun saya lebih setuju terhadap apa yang dijelaskan oleh Prof. Dr Quraish Shihab yang mengatakan bahwa "Bersyukur itu adalah menerima dengan ikhlas keadaan yang kita jalani sekarang sambil mengusahakan dengan sungguh - sungguh apa yang benar - benar kita ingin dan cita - citakan". Dengan pengertian syukur semacam ini maka syukur sebagai sikap hidup akan tersa lebih aktif artinya manusia sebagai mahluk kreatif tetap disuruh untuk berusaha semampu dan semaksimal yang ia bisa namun tanpa harus merasa bahwa "ini yang sudah diberikan Tuhan atas usaha saya, maka saya rasa itu yang terbaik". 

Syukur sebagai sikap hidup yang terus berupaya untuk terus menerus mengejar apa yang kita cita - citakan akan membuat hidup menjadi lebih variatif dan bermakna. Bayangkan jika kita menoleh pada sejarah: Nabi Muhammad dalam periode Mekkah selama hampir 13 tahun mendapatkan pengikut yang kurang dari 100 orang, kalaulah syukur dalam arti kerja pasif maka mungkin Nabi Muhammad akan tetap melanjutkan periode dakwah nya di Mekkah, Namun Nabi mengusahakan yang lebih baik lagi, ia mencoba keluar dari Mekkah lalu Hijrah ke Madinah dengan niat mendapatkan yang lebih baik lagi". Jelaslah bahwa syukur yang dianjurkan oleh Nabi merupakan sikap aktif untuk selalu berusaha mengejar apa yang kita inginkan.
 
Semoga "syukur" dapat kita jadikan sebagai sebuah sikap hidup yang membuat kita untuk selalu merasa bahwa Tuhan telah memberikan yang terbaik buat kita jalani "sekarang" dan terus menerus membuat kita untuk selalu mengupayakan untuk meraih apa yang kita cita - citakan di masa yang akan datang.
Jika kita dapat mendapatkan yang terbaik kenapa harus puas dengan yang cukup?

Sabtu, 28 Juli 2012

23 Tahun (28 Juli 1989 - 28 Juli 2012)

28 juli 1989 - 28 juli 2012, 23 tahun lamanya waktu yang diperlukan bumi untuk memutari matahari, selama itu saya sudah mencicipi kehidupan yang dianugrahkan Tuhan ini, sebuah kehidupan yang teramat indah.


23 tahun bukanlah waktu yang singkat, hampir seperempat abad, entah sudah berapa orang yang tersakiti oleh perbuatan, perkataan serta tingkah laku saya. Doaku kepadaMu ya Tuhan. "Muliakanlah mereka - mereka yang pernah tersakiti baik dikarenakan perbuatan maupun perkataan, baik yang sengaja ataupun yang tidak disengaja".

23 tahun bukanlah waktu yang sebentar, entah sudah berapa kali sahabat pergi dan berlalu, dan saya ingin ucapkan dengan mengutip Bung Karno "Kalaulah dada ini bisa dibelah, maka saudara dapat menyaksikan isi saya punya hati maka dalam hati yang kecil tersebut sudah terukir nama - nama kalian, wahai sahabat.

23 tahun, ya selama itu saya dikarunia keluarga yang luar biasa. Saya hanya ingin ucapkan "mana mungkin sepotong rumput dapat membalas hangatnya sinar mentari di pagi hari".


23 tahun, saya ingin meniru chairil anwar.
Tuhan,
Begitu sulit bagiku..
MengingatMu penuh seluruh..
Didepan pintuMu, aku mengetuk!
Aku hilang bentuk, Remuk..
Aku tak bisa berpaling..

23 tahun.

Senin, 18 Juni 2012

Plural Is Me

Tugas utama manusia adalah menjadi manusia
(Multatuli)

Akal merupakan suatu yang amat teristimewa yang dimiliki oleh manusia yang membedakannya dari mahluk ciptaan Tuhan lainnya. Dengan akal manusia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Dapat dikatakan baik sesuatu itu ketika bernilai manfaat tanpa menimbulkan mudhorat dari sisi lainnya.

Dalam Al Quran banyak sekali terdapat sindiran - sindiran kepada manusia untuk menggunakan akalnya, " Dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya siang dan malam, banyak terdapat tanda - tanda kebesaran Tuhan bagi orang yang berfikir", dan banyak lagi kata sejenisnya seperti apakah kamu tidak mengambil pelajaran, bagi orang yang berakal".

Akal membuat manusia dapat memberikan pandangan - pandangannya (interpretasi) terhadap suatu permasalahn, tentunya interpretasi dari setiap orang itu bersikap sujektif, dimana bisa jadi benar menurut dirinya namun belum tentu benar bagi orang lain atau sebaliknya. Namun perbedaan inilah yang membuat kita, manusia selalu belajar dan berupaya untuk memperbaiki diri, fastabiqul khoirot. Bukan untuk menjadi yang paling benar dengan menyalahkan orang lain tetapi sama - sama untuk selalu mengusahakan kebenaran.

Contoh konkret dari perbedaan yang sama - sama mengusahakan kebenaran adalah berbedanya Imam Maliki, hanafi, Syafii dan hambali (Imam mazhab) dalam memproduksi hukum Fiqh, Ke empat dari mereka merujuk pada sumber yang sama, Al Quran dan Sunnah namun menghasilkan produk hukum yang berbeda. Tidak lantas mereka saling salah menyalahkan, namun saling mengapresiasi kebenaran terhadap perbedaan masing-masing.

Dalam konteks di Indonesia, perbedaan ini meruncing dan antar kelompok yang berbeda berusaha untuk saling meniadakan satu sama lainnya, ada setidaknya kelompok fundamentalis yang terwakili oleh Front pembela slam (FPI), Majelis Mujahidin dan lain lain dan kelompok Liberal dari jaringan islam Liberal (JIL). Antar mereka saling meneriakkan indonesia Tanpa FPI dan juga Indonesia Tanpa JIL.

Seharusnya kita dapat menyikapi perbedaan dengan lebih bijak seraya berupaya mengambil kebaikan / hikmah yang ada. Quran secara jelas menegaskan "Manusia itu diciptakan berbeda - beda, beda suku, beda bangsa, beda bahasa agar saling kenal mengenal dan bekerja sama" dalam pasal lain Quran juga menegaskan bahwa "Kalau lah Allah ingin menciptakan kamu menjadi satu umat, maka itu mudah bagiNya"
Teman, pelangi justru indah karena ia terdiri banyak warna. Dan "Sebagaimana kita tidak ingin dianggap salah oleh kebenaran dalam perspektif orang lain, maka orang lain pun tidak ingin dianggap salah oleh kebenaran dalam perspektif kita."
Marhaban ya Ramadhan


Minggu, 17 Juli 2011

Etika Qur’an dalam Diskusi

Saat anda berada pada diskusi yang sudah mengarah kepada "debat" kusir, maka Quran menyarankan anda memakai etika i'rad (mengabaikan).

Etika i'rad artinya: mengabaikan lawan diskusi yang sudah ingin memaksakan debat kusir. Sebab debat semacam itu sudah tak ada gunanya lagi.

Dalam Quran, dinyatakan: wa a'ridl 'an al-jahilin -- Wahai Muhammad, berpalinglah dan abaikan saja orang2 yg bodoh itu.

Dalam Quran, perdebatan yang dianjurkan adalah apa yang disebut dengan "mujadalah billati hiya ahsan", perdebatan dengan argumen yang baik/produktif.

Diskusi yang baik bukanlah untuk mencari menang kalah. Diskusi yang baik adalah untuk mengeksplorasi berbagai variasi dalam melihat masalah.

Hanya di mahkamah peradilan saja adu argumen harus berakhir dengan menang-kalah, sebab hakim atau juror harus pada akhirnya mengambil keputusan.

Dalam diskusi di luar mahkamah peradilan, apalagi dalam konteks dunia akademis, bukan menang-kalah yang penting di sana.

Di luar konteks peradilan, diskusi atau debat akan lebih baik jika tujuannya untuk memperkaya alternatif2 dalam melihat permasalahan.

Bisa saja dalam diskusi ilmiah, adu argumen harus berakhir dengan kalah-menang, karena menyangkut verifikasi data empiris. Ini berlaku dalam sains.

Jika diskusi sudah mengarah ke situasi "debat kusir" dalam konteks non-peradilan, maka sebaiknya kita mengabaikan saja lawan diskusi (i'rad).

Dalam bahasa Inggris, istilah "i'rad" (mengabaikan) dalam konteks debat kusir itu disebut "magnanimity".

Dengan menerapkan etika "i'rad" atau "magnanimity" itu, kita tak membuang2 energi kita untuk debat kusir yg kurang perlu.

Etika Qur’an dalam Diskusi

 Etika Qur’an dalam Diskusi

Sumber: Kultwit Mas @ulil (Ulil Abshar Abdala)

Sabtu, 16 Juli 2011

Ilmuwan Muslim | Tokoh cendikiawan Muslim Dunia

Berikut Kultwit dari dari @syukronamin tentang Ilmuan Muslim Dunia



1. Harus diakui, bahwa dulu tidak sedikit Sarjana Muslim yang berjasa pada dunia dengan temuan2nya, tapi ‘agak luput’ dari Literatur2. #penemuslim

2. Keluputan pencatatan temuan2 Muslim itu sangat disayangkan. Tapi sayangnya, itu tidak membantu Muslim modern utk berkarya. #penemuslim

3. Dijelaskan dalam literatur2, bahwa (sedikitnya) ada 11 temuan Muslim yang sampai sekarang masih bermanfaat untuk kegunaaan sehari2. #penemuslim

4. Diantara temuan2 Muslim (bukan Islam) yang luar-biasa & membanggakan dunia, antara lain sbg berikut: #penemuslim

5. (a). Operasi bedah yang ditemukan Al-Zahrawi pada abad 11, ia menggunakan larutan usus kucing sebagai benang jahitan. #penemuslim

6. (b). Kopi ditemukan oleh kaum Sufi di daerah Mocha-Yaman pada abad 9. Lalu pada abad 13 masuk Turky. Baru abad 16 masuk Eropa. #penemuslim

7. (c). Abbas Ibn Firnas adalah orang pertama yang membuat konstruksi pesawat & menerbangkannya di Cordoba-Spain pada abad 9. #penemuslim

8. (d). Fatima al-Firhi di Fez-Maroko pada abad 9 telah mendirikan Kampus/Universitas al-Qarawiyyin dengan Masjid yang megah. #penemuslim

9. (e). Aljabar/Metematika, ditemukan pada abad 9 di Persia untuk membangun akar sistem Yunani dan Hindu. Pakarnya adalah Al-Khawarizmi. #penemuslim

10.(f). Ibn al-Haitham pada abad 11 menemukan Optik yang mengacuhkan teori Fisikawan Euclid & Ptolemy. #penemuslim

11. (g). Alat musik (instrumen) lute & rahab, “nenek moyang” biola ditemukan oleh bangsa Arab. Skala notasi oleh Al-Farabi. #penemuslim

12.(h). Sikat gigi ditemukan oleh Rasul, beliau menggunakan ranting pohon Miswak, untuk membersihkan gigi dan menyegarkan napas. #penemuslim

13 .(i). Engkol (tekhnologi sistem otomatis) ditemukan oleh Al-jazari pada abad 12, digunakan untuk pengangkatan barang2 berat. #penemuslim

14.(j). Kata @achmad_marendes: alcohol,mesiu, kincir air, kamera, penyulingan, navigasi bintang, ditmukan Sarjana2 Muslim. #penemuslim

15. (k). Kata @dimazbaim: angka 0 adalah cikal bakal bahasa komputer. 01011100011, ditemukan Ilmuan Muslim. #penemuslim

16. (l). Pada era Turki Ottoman, Tabib/Dokter Muslim menemukan sejumlah penyakit mental & syaraf (neurologis). #penemuslim

17. Masih bnyk lagi temuan2 Muslim yang berguna untuk kepentingan manusia, baik dalam Kedokteran, Arsitektur, Biologi, Kimia, Fisika, dll. #penemuslim

18. Pelajar yang dapat kita ambil dari banyaknya Muslim yang menemukan karya2 monumental adalah, kita harus berkarya dalam sains. #penemuslim

19. Belajar tidak harus pada spesifikasi ilmu agama Islam saja, banyak pakar2 Sains yang Religi. Kreasi tidak melulu dengan “bungkus” agama.

20. Jangan memperdebatkan masalah yang sebetulnya justru Muslim-lah yang menemukannya, dalam hal ini instrumen dan not musik. #penemuslim

21. Sayangnya, kelemahan umat Islam adalah justru tidak bisa mengekor para2 pendahulunya untuk berkarya. Karena malas. #penemuslim

22. Selain malas, umat Islam dihinggapi rasa terlalu bangga dengan sejarah kejayaan masa lalu, tanpa mau mengulanginya. #penemuslim

23. Mayoritas umat Islam juga kurang bisa mengapresiasi Muslim yang telah berkarya. Akhirnya dari Pakistan eksodus ke Eropa. #penemuslim

24. Harusnya umat Islam bisa meniru umat Yahudi yang begitu concern dalam bidang pendidikan & penelitian sejak kecil. #penemuslim

25. Mestinya umat Islam terbuka untuk bekerja-sama dengan non Muslim dalam bidang penelitian2, tanpa melihat sekat2 agama. #penemuslim

26. Temuan2 terdahulu tak akan berarti jika tidak diimbangi dengan penemuan2 masa-kini. Dunia butuh inovasi, bukan bangga-diri. #penemuslim

27. Jadi, intinya pembuktian. Bukan pembanggaan. Kita harus sadar bahwa masyarakat Muslim sangat tertinggal dalam infrastruktur. #penemuslim

28. Sebagai penyembah Tuhan, sudah selayaknya masyarakat Muslim bisa mengimbangi penyembah Matahari di Jepang. #penemuslim

Ilmuwan Muslim | Tokoh cendikiawan Muslim Dunia



Ilmuwan Muslim | Tokoh cendikiawan Muslim Dunia

Rabu, 06 Juli 2011

#Salaman kepada Lawan Jenis, Boleh Gak?

Assalamulaikum teman,

Interaksi kita sebagai mahluk sosial lintas budaya dalam menjalin persahabatan dan penghormatan tentunya berbeda – beda, interaksi sosial baik sesama maupun berlawanan jenis sekarang ini merupakan sebuah keniscayaan, misal di Indonesia salaman dan tegur sapa adalah interaksi dalam rangka saling mengormati, di Eropa umumnya melakukan cipika cipiki, Jepang dengan membungkukkan badan, dan banyak lagi, lalu bagaiman sikap kita sebagai umat beragama, berikut saya petikkan kultwit tentang #salaman dari Mas Ahmad Syukron Amin (@syukronamin), salah satu Intelektual muda muslim Indonesia yang sedang melanjutkan study di timur tengah.

  1. Hukum #salaman antara seorang Muslim dengan Muslimah yang bisa dinikahi termasuk diskursus Fiqh. Ia tidak ada korelasinya dengan Syariah.
  1. #Salaman dalam term Fiqh disebut 'mushafahah'. Topik ini debatable sejak wafatnya Rasul hingga sekarang. Karena ada kaitannya dengan wudhu.
  1. Ulama yang melarang #salaman antara lawan jenis yang non mahram, dasarnya analogi pendapat batalnya wudhu karena jabat tangan.
  1. Sebagaimana hukum2 cabang lainnya, hukum #salaman juga variatif dalam Fiqh lintas Mazhab. Ini karena perbedaan Tafsir Teks (Quran-Hadits).
  1. Menurut Hanafi (termasuk mazhab yang berusia tua), #salaman dengan non mahram tidak membatalkan wudhu. Ada beberapa dalil dari Hadits.
  1. Di antara dalil #salaman yang digunakan mazhab Hanafi a.l.: HR Bukhari dlm kitab Adab yang juga dishahihkan oleh Ahmad & Ibnu Majah.
  1. #Salaman merupakan bentuk penghormatan. Begitu pun dengan cipika-cipiki. Dalam HR Dawud, tidak disinggung jenis kelamin orang yang jabat tangan.
  1. Aisyah RA dengan tegas pernah menjelaskan, bahwa Rasul pernah sebelum shalat mengecup keningnya, tanpa harus wudhu lagi. #salaman
  1. Dalam HR Ummu Athiyah dikisahkan, bahwa Rasul ketika membai'at (ikrar sumpah) seorang Sahabat wanita, beliau melakukan #salaman.
  1. Pendapat yang mengatakan Rasul tidak prnh sekali pun #salaman dengan Shahabat wanita, terbantahkan dalam HR Bukhari no 2318.
  1. Aisyah RA: "Rasul pernah saat sujud, dahi beliau tersentuh kakinya." Lihat HR Bukhari no 382. That's why, #salaman tidak membatalkan.
  1. Dalil2 bersentuhan tidak batalkan wudhu, a.l.: HR Muslim: 486, Ahmad: 6/260 & 25766, an-Nasa’i: 166 & Abu Daud: 179 #salaman
  1. Jadi, jelas sekali, jika bersentuhannya kulit non-mahram tidak batalkan wudhu, maka #salaman juga boleh, begitu pun cipika-cipiki.
  1. Qiyas (analoginya) ialah, Rasul pernah mengecup kening Aisyah, & itu tidak membatalkan wudhu Rasul. Apalagi hanya #salaman.
  1. Menurut Ali RA, Ibn Abbas, Thawus, al-Hasan, ‘Ata’ bin Abi Rabah & at-Tsauri: #salaman dengan non-mahram tidak membatalkan wudhu. 
  1. Pakar Fiqh setelah Hanafi banyak yg berfatwa bahwa #salaman dengan non-mahram membatalkan wudhu. Dalil mereka, QS an-Nisa : 43.
  1. Mazhab Fiqh yang berfatwa #salaman membatalkan wudhu, pasti akan kebingungan saat menghadapi situasi di Masjidil Haram Makkah.
  1. Pendapat yang mengatakan #salaman dapat membatalkan wudhu itu literal dari term 'al-lamas' (bersentuhan). Islam perlu kontekstual.
  1. Mnrt fatwa, bahwa #salaman tidak batalkan wudhu, karena 'al-lams' dalam QS an-Nisa : 43 maksudnya bersetubuh, bukan sentuhan.
  1. Menurut Imam Hanafi & Ahmad, meskipun saat #salaman horny, hal tersebut tidak membatalkan wudhu. Tapi batalnya karena faktor jima' (ML).
  1. Artinya, Muslim yang #salaman ataupun cipika-cipiki dengan non mahram, sampai horny pun, menurut Hanafi & Ahmad tidak batalkan wudhu.
  1. Jika #salaman & cipika-cipiki saja tidak membatalkan wudhu. Maka, di luar wudhu tentu tidak dilarang. Ini fleksibel.
  1. Pendapat yang mengatakan, #salaman & cipika-cipiki dilarang adalah pendapat yang paranoid. Islam jadi dipandang rigid.
  1. Jikalau #salaman & cipika-cipiki dengan non mahram dilarang, maka pantaslah jika Islam disebut sebagai agama yang kolot.
  1. Ulama yang moderat, biasanya bisa dilihat dari cara memperlakukan wanita non mahram. Mereka mau #salaman seperti lazimnya.
  1. Syeikh Qaradhawi, Aly Jumuah, Kyai Sahal adalah contoh Ulama moderat, yang membolehkan #salaman dengan non mahram.
  1. Kenapa di Melayu banyak Muslim yang tidak berani #salaman dengan non mahram? Jawabnnya, karena mereka parsial dalam memahami suatu hukum.
  1. Agar tidak parsial, maka jika #salaman non mahram dibolehkan, maka cipika-cipiki pun tidak dilarang. Itu cara penghormatan.
  1. Bila sudah tahu dalil2 bolehnya bersentuhan dengan non mahram, a.k.a #salaman. Maka, alasan apa lagi yang membuatmu kolot?
  1. Berbeda dengan Hanafi & Ahmad. Menurut Maliki & Hanbali, #salaman dapat membatalakn wudhu, dengan syarat jika horny. Syafi'i lebih ketat lagi.
  1. Menurut Syafi'i, #salaman meski tidak horny pun membatalkan wudhu. Hal tersebut akan kesusahan saat dalam situasi musim haji. 
  1. Bayangkan, jika anda sedang dalam kerumunan massa seperti saat musim haji. Apakah anda akan batal berkali2 wudhunya? #salaman
  1. Agar tidak literal, sila cek penjelasan QS an-Nisa : 43 dalam Tafsir Ibn Katsir & Habrul Ummah. Di situ, #salaman tidak batalkan wudhu.
  1. So far, jika untuk menghadap Allah (Shalat) #salaman & cipika-cipiki non mahram saja boleh. Masa di luar Shalat dilarang?
  1. Simplenya, wudhu anda karena #salaman / cipika-cipiki saja tidak batal. Masa' dalam keadaan tidak mau Shalat dilarang?
  1. Rasul saja berkali2 menyentuh kulit Aisyah yang non mahramnya, & itu tidak membatalkan wudhunya. Kenapa #salaman saja takut?
  1. Premisnya, cipika-cipiki itu dianalogikan dengan #salaman. Karena tujuan keduanya sama. Jangan sampai Islam dianggap kolot
  1. Kalau alasannya takut penularan bakteri, mengapa #salaman dengan sesama jenis kelamin tidak dilarang? Jadi terbantahkan.
  1. Konklusinya, pelarangan #salaman & / cipika-cipiki dengan non mahram bukanlah konsensus. Moderatlah dalam berinteraksi.
  1. Jgn gara2 yakin bolehnya #salaman & cipika-cipiki dengan non mahram, terus dianggap sesat. Sekian @kultuit ini. Semoga manfaat.
One of the best forms of charity is that a Muslim acquires knowledge and imparts it to another Muslim. (Ibn Majah)


Kamis, 30 Juni 2011

Soekarno: Islam Sontoloyo

Koran Pemandangan 6 April 1940 
 
“Di dalam surat kabar Pemandangan beberapa waktu yang lalu , saya membaca satu perkabaran yang ganjil: seorang guru agama dijebloskan ke dalam bui tahanan karena ia memperkosa kehormatan salah seorang muridnya yang masih gadis kecil. Bahwa orang dijebloskan ke dalam tahanan kalau ia memperkosa gadis itu tidaklah ganjil. Dan tidak terlalu ganjil pula kalau seorang guru memperkosa seorang muridnya. Bukan karena ini perbuatan tidak bersifat kebinatangan, jauh dari itu, tetapi oleh karena memang kadang-kadang terjadi kebinatangan semacam itu. Yang saya katakana ganjil ialah caranya si guru itu “menghalalkan” ia punya perbuatan. Sungguh, kalau reportase di surat kabar Pemandangan itu benar, maka benar-benarlah di sini kita melihat Islam Sontoloyo….!!! Suatu perbuatan dosa dihalalkan menurut hokum fiqh.”

“Cobalah kita mengambil satu contoh. Islam melarang kita makan daging babi. Islam juga melarang kita menghina kepada si miskin, memakan haknya anak yatim, menfitnah orang lain, menyekutukan Tuhan Yang Esa itu. Malahan yang belakangan ini dikatakan dosa yang terbesar, dosa datuknya dosa. Tetapi apa yang kita lihat? Coba Tuan menghina si miskin, makan haknya anak yatim, menfitnah orang lain, musyrik di dalam Tuan punya pikiran dan perbuatan. Maka tidak banyak orang yang akan menunjuk kepada tuan dengan jari seraya berkata: tuan menyalahi Islam. Tetapi coba tuan makan daging babi, walau hanya sebesar biji asam pun dan seluruh dunia akan mengatakan tuan orang kafir. Inilah gambarnya jiwa Islam sekarang ini, terlalu mementingkan kulitnya saja, tidak mementingkan isi. Terlalu terikat kepada “uiterlijke vormen” saja, tidak menyalah-nyalahkan “intrinsieke waarde”.”


soekarno dan islam



“ah, saya meniru perkataan Budiman Kwadjda Kamaludin: alangkah baiknya kita disamping fiqh itu mempelajari juga sungguh-sungguh etiknya Quran, intrinsieke waardennya Quran. Alangkah baiknya pula kita meninjau sejarah yang telah lampau, mempelajari sejarah itu, melihat dimana letaknya garis menaik dan dimana letaknya garis menurun dari masyarakat Islam, akan menguji kebenaran perkataan Prof. Tor Andrea yang mengatakan bahwa juga Islam terkena fatum kehilangan jiwanya yang dinamis, sesudah lebih ingat kepada ia punya system perundang-undangan kepada ia punya ajaran jiwa. Dulupun dari Ende pernah saya tuliskan: “umumnya kita punya kyai-kyai dan kita punya ulama-ulama tak ada sedikitpun “feeling” kepada sejarah. Ya boleh saya katakana kebanyakan tak mengetahui sedikitpun sejarah itu. Mereka punya minat hanya kepada agama khusus saja, dan dari agama ini, terutama sekali bagian fiqh. Sejarah, apalagi bagian “yang lebih dalam”, yakni yang mempelajari kekuatan-kekuatan masyarakat yang menyebabkan kemajuannya atau kemunduran suatu bangsa, -sejarah itu sama sekali tak menarik mereka punya perhatian. Padahal di sini, di sinilah penyelidikan yang maha penting! Apa sebab mundur? Apa sebab maju? Apa sebab bangsa ini di jaman ini begini? Apa sebab bangsa itu di jaman itu begitu? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang maha penting yang harus berputar, terus-menerus di dalam kita punya ingatan kalau kita mempelajari naik turunnya sejarah itu.

Tetapi bagaimana kita punya kyai-kyai dan ulama-ulama? Tajwid membaca Quran, hafal ratusan hadits, mahir dalam ilmu syarak, tetapi pengetahuannya tentang sejarah umumnya nihil. Paling mujur mereka hanya mengetahui “tartich Islam” saja. Dan inipun terambil dari buku-bukunya tarich Islam yang kuno, yang tak dapat tahan ujiannya ilmu pengetahuan modern.

Padahal dari tarich Islam inipun saja mereka sudah akan dapat menggali juga banyak ilmu yang berharga. Kita Umumnya mempelajari Hukum, tetapi tidak mempelajari caranya orang dulu mentanfizkan Hukum itu..

“fiqh pada waktu itu hanyalah kendaraan saja, tetapi kendaraan ini dikusiri oleh rohnya etik Islam serta tauhid yang hidup, dan ditarik oleh kuda sembrani yang di atas tubuhnya ada tertulis ayat Quran: “janganlah kamu lembek dan janganlah kamu mengeluh sebab kamu akan menang, asal kamu mukmin sejati”. Fiqh ditarik oleh agama hidup, dikendarai oleh agama hidup, disemangati agama hidup, roh agama hidup yang berapi-api dan menyala-nyala. Dengan fiqh yang demikian itu umat Islam menjadi cakrawati di separuh dunia.
Kebalikannya, bahwa sejak islam studie dijadikan fiqh studie garis kenaikan itu menjadi membelok ke bawah. Menjadi garis yang menurun. Di situlah lantas islam membeku menurut kata Essad Bey, membeku menjadi satu system formil belaka. Lenyaplah ia punya tenaga yang hidup. Lenyaplah ia punya jiwa penarik, lenyaplah ia punya ketangkasan yang mengingatkan kepada ketangkasannya harimau. Kendaraan tiada lagi punya kuda, tiada lagi punya kusir. Ia tiada bergerak lagi, ia mandeg!

Dan bukan saja mandeg! Kendaraan mandeg pun lama-lama menjadi amoh. Fiqh bukan lagi menjadi petunjuk dan pembatas hidup, fiqh kini kadang-kadang menjadi penghalalnya perbuatan-perbuatan kaum sontoloyooo…! Maka benarlah perkataannya Halide Edib Hanoum, bahwa Islam di zaman akhir-akhir ini “bukan lagi agama pemimpin hidup, tetapi agama prokol-bambu”