Title : Gadis Pantai
Author : Pramoedya Ananta Toer
Pages: 231
Publisher : Lentera Dipantara
Gadis pantai
merupakan salah satu buah karya Pramoedya ananta toer, sastrawan Indonesia yang
pernah masuk nominasi peraih Nobel sastra dunia, The San Fransisco Chronicle
Magazine mengatakan Pramoedya Ananta Toer selain seorang
pembangkang paling masyhur adalah juga Albert Camus-nya Indonesia. Kesamaan
terdapat di segala tingkat, belum lagi kemampuannya mengkonfrontasikan berbagai
masalah monumental dengan kenyataan kesehari-harian yang paling sederhana.
Seperti Novel –
novelnya sebelumnya, Gadis pantai merupakan sebuah novel yang mengkritik,novel
yang menentang, sebuah kisah perlawanan,
perlawanan terhadap budaya feodal, perlawanan terhadap diskriminasi, perlawanan
atas nama kemanusiaan. Melalui Gadis Pantai, Pram coba mengingatkan kita bahwa
”tugas utama manusia adalah menjadi
manusia”
Gadis Pantai
berkisah tentang seorang gadis kampung nelayan, miskin, tak berpendidikan, yang
mendadak menjadi selir seorang bendoro, Priyayi kota. Ia menjadi seorang Mas
Nganten, nyonya seorang bangsawan, bergelimang dalam kemewahan yang tak pernah
ia rasakan dan bayangkan sebelumnya.
Bukan hanya
kehidupannya yang berubah, perlakuan orang terhadapnya pun berubah, ia yang
dulu terbiasa di perintah sekarang harus memerintah, bahkan bapak dan ibunya
pun tak berani menatap wajahnya ketika bicara. Dilain pihak ketika berhadapan
dengan bendoro beserta keluarganya ia tetap harus takluk, mengabdi menjaid
sahaya yang tak mempunyaihak apapun kecuali diperintah.
Kontradiksi
perlakuan inilah yang akhirnya menimbulkan sebuah keberanian, sebuah
perlawanan, dan puncaknya ketika sang Bendoro menceraikan si gadis pantai
karena melahirkan seorang anak perempuan dan memaksa Gadis pantai untuk
meninggalkan sang anak yang baru berumur tiga bulan untuk diasuh oleh sahaya –
sahaya berndoro.
Pram dengan bagus
menuturkan kisah pergulatan batin sang Gadis kampung nelayan yang tiba – tiba
menjadi seorang bangsawan ini. Dengan gaya bertutur dan alur cerita khasnya
Pram sebagai Humanis sejati kita seolah diajak untuk Rethinking of Humanity.
Lastly, Gadis Pantai baik itu sebagai sebuah karya sastra atau
cerita sejarah sangat pantas untuk dibaca dengan berbagai karena. Karena ia
sebuah cerita tentang perjuangan akan nilai – nilai kemanusiaan. Karena ia
merupakan karya yang akan membuat kita berani untuk menggugat kemapanan
kebiasaan. Karena ia mengingatkan tugas utama kita sebagai seorang manusia yaitu untuk menjadi
manusia.