Cinta
tak pernah meminta untuk menanti, ia mengambil kesempatan atau mempersilahkan,
yang pertama berbentuk keberanian, yang kedua berbentuk pengorbanan.
What
the meaning of ikhlas?
ikhlas itu apa dan bagaimana? Pertanyaan –
pertanyaan itu terus mengganjal dikepala saya setidaknya dalam satu bulan
terakhir, bagaimana cara mengikhlaskan orang yang telah memutuskan pergi
menjauh dari kita? Bagaimana mengikhlaskan sesuatu yang telah pergi?
Apakah ikhlas itu selalu berlawanan dengan
perjuangan? Apakah dengan ikhlas kita berarti tidak berjuang? Atau apakah
dengan berjuang kita menjadi tidak ikhlas? Lantas, apa sebenarnya arti kata
ikhlas itu? Belum lagi menemukan makna yang tepat untuk ikhlas, bagaimana pula
cara mempraktekkannya?
Terkadang kita dihadapkan kepada pilihan – pilihan
yang begitu sulit untuk dipilih, pilihan yang mempunyai deadline, pilihan yang mempunyai tenggat waktu, ia meminta kita
untuk segera. Pada posisi inilah yang terkadang membuat pengertian ikhlas
menjadi rancu, apakah ia memiliki pengertian berupa perjuangan ataukah
kerelaan.
Entah kenapa ketika pertanyaan ini begitu
menghantui pikiran saya, tiba – tiba pengertian itu muncul di pikiran saya
bahwa ikhlas dalam bentuk apapun tidaklah memiliki pengertian yang rancu
apalagi ambigu, ikhlas merupakan suatu sikap yang tegas. Pun dalam masalah
perasaan, dalam masalah hati. Ikhlas memiliki pengertian yang jelas, dalam
ihwal cinta, dengan ikhlas, cinta terasa begitu mulia, dengan ikhlas kita
dapati suatu pengertian baru tentang cinta bahwa cinta tak pernah meminta untuk menanti, ia mengambil kesempatan atau
mempersilahkan, yang pertama berbentuk keberanian, yang kedua berbentuk
pengorbanan.
Lalu berkaitan dengan mereka yang memutuskan untuk
menjauh dari kehidupan kita, berniat untuk menghapus kita dari kenangan yang
ada cukuplah kita jadikan energi cinta yang kita punya untuk mereka menjadi
energi doa, sebuah doa yang selalu mengharapkan mereka untuk mendapatkan yang
terbaik. Bukankah banyak cara untuk mencinta, dan saya pikir cinta dalam bentuk
ini merupakan salah satu cara yang santun dalam sebuah ketidaksiapan kita dalam
mengambil kesempatan.
“Jika dia memutuskan untuk pergi menjauh,
itu berarti sudah saatnya kau memulai kesempatan baru. Percayalah, jika dia
memang cinta sejati kau, mau semenyakitkan apa pun, mau seberapa sulit liku
yang harus dilalui, dia tetap akan bersama kau kelak, suatu saat nanti. Langit
selalu punya skenario terbaik. Saat itu belum terjadi, bersabarlah. Isi
hari-hari dengan kesempatan baru. Lanjutkan hidup dengan segenap perasaan
riang.”