Apa
perbedaan listrik 3 phase dan 1 phase? Pertanyaan mendasar seperti ini sering
kita temukan sebagai mahasiswa teknik elektro ataupun praktisi engineering.
Kenapa kebanyakan pembangkit listrik membangkitkan listrik 3 phase. Namun
listrik yang kita nikmati di rumah adalah listrik 1 phase.
Secara
umum ketika kita membicarakan masalah pembangkitan energi listrik, kita akan
membahas 3 proses atau elemen pembangkitan listrik. Pertama pembangkitan energi
listrik, kedua transmisi energi listrik dan ketiga distribusi energi litrik.
Proses utama pembangkit, transmisi dan distribusi listrik
Pembangkitan
listrik (generator) sebagai unit/peralatan yang akan membangkitkan atau
memproduksi energi listrik.
Transmisi
berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dari unit pembangkitan ke area-area
pembebanan.
Perbedaan Listrik 3 phase vs 1 phase |
Distribusi
listrik yang akan bertujuan untuk mendistribusikan energi listrik sesuai
kebutuhan konsumen baik perumahan maupun industri.
Seperti
yang telah dikemukakan di awal artikel bahwa hampir 90% pembangkit listrik
memproduksi listrik 3 phase (kecuali generator set rumahan). Lalu yang kita
gunakan dirumah-rumah merupakan adalah listrik 1 phase yang pada dasarnya
merupakan hasil hubungan Y (wye) antara phase dan netral (neutral) pada sistem listrik
3 phase.
Perhatikan
gambar dibawah ini:
Listrik 3 phase |
Pada
dasarnya listrik yang dibangkitkan di setiap unit pembangkit listrik merupakan
listrik 3 phase dengan tegangan 13,8 KV.
Tegangan
3 phase ini dihasilkan karena lilitan (armature)
pada generator (pembangkit listrik, mesin/peralatan yang mengubah energi gerak
menjadi energi listrik). Dengan perbedaan sudut sebesar 120 derajat antar
phase.
Artinya
dalam 1 periode putaran generator akan dibangkitkan listrik pada masing-masing
lilitan (armature) dengan beda sudut
120 derajat antar phase.
Lalu
listrik 3 phase yang dihasilkan oleh masing-masing pembangkit di step-up ke
tegangan 150 KV untuk disinkronkan di grid sistem, baca: sinkronisasi paralelgenerator. untuk ditransmisikan ke area-area pembebanan.
Setelah
itu di step down ke tegangan 20 KV untuk didistribusikan ke pelanggan industri
dan perumahan.
Untuk
listrik di perumahan, energi listrik 3 phase dengan tegangan 20 KV tadi di step
down kembali ke tegangan 380 Volt. Tegangan 380 Volt merupakan tegangan 3 phase
ini dalam hubung Y (wye).
Jika
kita ukur phase to phase (Vp-p) maka nilai tegangannya 380 Volt. Jika kita ukur
tegangan antara phase ke netral (Vp-n) maka tegangan 1 phase yang terukur
adalah 220 Volt.
Vp-p = 1,73 Vp-n
Keterangan:
Vp-p
= Tegangan phase to phase
Vp-n
= Tegangan phase to netral
Inilah
yang kita sebut listrik 1 phase yang kita nikmati dirumah sebagai tegangan supply untuk berbagai macam
peralatan-peralatan listrik seperti televisi, air conditioner (AC), komputer,
lampu dan lain-lain.
Lalu
kita kembali ke permasalahan utama yang kita bahas pada artikel ini yaitu apa
listrik 3 phase vs listrik 1 phase, mana yang lebih powerful.
Dibawah
ini, belajarlistrik.com akan membandingkan setidaknya beberapa alasan kenapa
listrik 3 phase lebih powerful dan banyak digunakan pda setiap unit pembangkit
listrik (power plant).
Pembangkit listrik 3 phase vs 1 phase:
1.
Generator listrik 3 phase jauh lebih efisien dibandingkan dengan generator
listrik 1 phase. Ini merupakan alasan utama kenapa tiap-tiap power plant memproduksi listrik 3 phase
bukan listrik 1 phase.
2.
Jumlah kawat penghantar (konduktor) yang digunakan untuk mendistribusikan
listrik 3 phase 75% lebih sedikit dibandingkan dengan mendistribusikan listrik
1 phase. Tentunya hal ini menjadi bentuk penghematan penggunaan material.
Distribusi Listrik |
3.
Untuk kebutuhan energi listrik cadangan perumahan, generator set (genset) 1
phase tentunya lebih efisien dibandingkan generator 3 phase karena kebutuhan
energi yang kecil dan jarak distribusi yang tidak terlalu jauh.
4.
Generator 3 phase secara konstruksi mempunyai dimensi yang jauh lebih besar
dibandingkan dengan generator 1 phase. Sehingga tidak cocok untuk digunakan
sebagai energi listrik cadangan (atau lebih familiar kita sebut dengan genset)
karena tidak portable.
Berdasarkan
data-data diatas, penggunaan listrik 3 phase lebih efisien untuk kebutuhan
energi listrik yang besar dan untuk didistribusikan dengan jarak yang jauh.
Sedangkan
untuk keperluan energi listrik dengan daya yang terbatas dan jarak yang dekat
yang digunakan untuk keperluan energi cadangan (emergency power), maka generator 1 phase lebih efektif dibanding
dengan generator 3 phase.
Bagaimana teman-teman, penjelasan singkat
mengenai perbedaan listrik 3 phase vs listrik 1 phase. Semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan teman-teman sekalian.