Pengertian Transformator Distribusi, Tujuan dari
penggunaan transformator distribusi adalah untuk menaikkan dan menurunkan
tegangan utama dari sistem distribusi listrik untuk tegangan pemanfaatan
penggunaan konsumen.Transformator distribusi yang umum digunakan adalah
transformator step-down 20kV/400V.
Baca juga artikel:
Baca juga artikel:
Pengertian Transformator Distribusi
Transformator atau sering disebut trafo adalah
peralatan yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan.
Transformator Distribusi |
Transformator terdiri dari sebuah inti besi (core)
dan dua buah lilitan yang biasa disebut lilitan primer dan lilitan sekunder dengan
perbandingan.
Ns / Np = Ip / Is = Vs / Vp
Keterangan:
Ns = Lilitan sekunder transformator
Np = Lilitan primer transformator
Is = Arus sekunder transformator
Ip = Arus primer transformator
Vp = Tegangan primer transformator
Vs = Tegangan sekunder transformator
Konstruksi transformator - sumber gambar:http://www.electronics-tutorials.ws |
Pada sistem distribusi listrik yang ada di Indonesia,
tegangan dibangkitkan pada pembangkit listrik sebesar 13,8 KV. Lalu tegangan
dinaikkan untuk disalurkan ke jalur transmisi listrik sebesar 150 KV.
Tegangan pada jalur transmisi yaitu sebesar 150 KV ini
diturunkan kembali untuk didistribusikan ke jalur distribusi listrik sebesar 20
KV.
Tegangan 20 KV ini disalurkan ke konsumen industri dan
konsumen rumah tangga. Untuk konsumen rumah tangga tegangan 20 KV ini diturunkan
kembali ke 380 V untuk pemakaian rumah tangga yaitu 220 Volt AC yang didapat
dari tegangan 1 phase to netral dari 380 VAC.
Transformator yang digunakan untuk menurunkan tegangan dari 20 KV ke 380 Volt AC |
Tegangan fasa ke fasa sistem jaringan tegangan rendah
adalah 380 V. Karena terjadi drop tegangan, maka pada tegangan rendahnya dibuat
diatas 380V agar tegangan pada ujung penerima tidak lebih kecil dari 380V.
Sebuah transformator distribusi perangkat statis yang
dibangun dengan dua atau lebih gulungan digunakan untuk mentransfer daya
listrik arus bolak-balik oleh induksi elektromagnetik dari satu sirkuit ke yang
lain pada frekuensi yang sama tetapi dengan nilai-nilai yang berbeda tegangan
dan arusnya.
Jenis Transformator Distribusi
Transformator distribusi yang terpasang pada tiang
dapat dikategorikan menjadi :
- Conventional transformers
Conventional transformers tidak memiliki peralatan proteksi terintegrasi terhadap petir,gangguan dan beban lebih sebagai bagian dari trafo. Oleh karena itu dibutuhkan fuse cutout untuk menghubungkan conventional transformers dengan jaringan distribusi primer. Lightning arrester juga perlu ditambahkan untuk trafo jenis ini.- Completely self-protecting ( CSP ) transformers
Completely self-protecting ( CSP ) transformers memiliki peralatan proteksi terintegrasi terhadap petir, baban lebih, dan hubung singkat. Lightning arrester terpasang langsung pada tangki trafo sebagai proteksi terhadap petir.Untuk proteksi terhadap beban lebih, digunakan fuse yang dipasang di dalam tangki. Fuse ini disebut weak link. Proteksi trafo terhadap gangguan internal menggunakan hubungan proteksi internal yang dipasang antara beliran primer dengan bushing primer.
- Completely self-protecting for secondary banking ( CSPB ) transformers
Completely self-protecting for secondary banking (
CSPB ) transformers mirip dengan CSP transformers, tetapi pada trafo jenis ini
terdapat sebuah circuit breaker pada sisi sekunder, circuit breaker ini akan
membuka sebelum weak link melebur.
Penggunaan Transformator Distribusi
Seperti yang telah dijelaskan diatas, penggunaan
transformator pada sistem transminsi dan distribusi listrik digunakan untuk
menyalurkan listrik sehingga tidak terjadi loses energi dalam proses
penyaluran.
Proses pembangkitan transmisi dan distribusi listrik - sumber gambar: en.wikipedia.org |
Menaikkan tegangan listrik saat distribusi juga
bertujuan agar tidak terjadi tegangan jatuh (voltage drop) yang dikarenakan
jarak transmisi dan distribusi yang jauh antar saluran transmisi.
Manfaat penggunaan Transformator dalam transimisi dan distribusi listrik
- Meminimalisir penurunan tegangan (voltage drop) pada proses transmisi dan distribusi listrik.
- Mengurangi kehilangan energi listrik (loses) pada proses transmisi dan distribusi listrik karena semakin besar tegangan yang kita gunakan pada saat transimisi atau distribusi maka semakin kecil arus yang dilewati oleh jalur transmisi atau distribusi itu. sehingga panas yang dikarenakan arus listrik yang besar dapat kita kurangi.
W = (0,24) I^2 . r . t
Dimana:
W = Energi
panas (kalori)
I = Arus
listrik (ampere)
r = tahanan
kabel (ohm)
t = waktu
(sekon)
- Penghematan penggunaan kabel karena seperti point nomor 2, semakin besar tegangan maka akan semakin kecil arus yang kita alirkan. Maka diameter kabel yang kita gunakan semakin kecil.
Demikianlah tulisan singkat mengenai penggunaan danpengertian transformator distribusi dan transmisi.