Seorang
Terpelajar sudah seharusnya bersikap adil, sudah sejak alam pikiran, apalagi
dalam perbuatan
(Pramoedya
Ananta Toer)
Pendidikan merupakan indikator
kemajuan suatu bangsa. Suatu bangsa yang memiliki system pendidikan yang baik
tentunya akan mempunyai sumber daya manusia yang mumpuni untuk membangun
negeri, ada Negara besar yang terpuruk karena system pendidikannya buruk, namun
adapula Negara dengan sumber daya terbatas namun mempunyai system pendidikan
yang baik mampu menjadi Negara yang maju baik dari segi ekonomi maupun
teknologi.
Dalam pengertian ini, akan terasa
wajar apa yang pertama kali ditanyakan seorang kaisar jepang pasca bom nagasaki
dan hirosima yang meluluhlantakkan Jepang dan juga menjadi akhir perang dunia
!!: “Berapa jumlah guru yang tersisa dinegeri kita?’ ujar sang kaisar. Disini
ada self awareness dalam diri sang
Kaisar untuk kembali membangun negerinya, dimulai dari mencerdaskan bangsanya. Dan
kenyataan hari ini menunjukkan tidak butuh lama bagi Jepang untuk menjadi salah
satu gerbong terdepan negara maju dengan berbagai buah intetektual
masyarakatnya.
Dalam konteks ini, saya mencoba
mengulas sistem pendidikan Indonesia pada masa Hindia Belanda yang kurikulumnya
mengacu pada system pendidikan Belanda, yang menurut saya dapat kita contoh dan
terapkan untuk system pendidikan Indonesia dewasa ini. Banyak intelektual –
intelektual Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan lahir dari kalangan
cerdik pandai hasil didikan sekolah Indonesia bentukan Hindia Belanda. Sebut
saja Agus Salim, Soekarno, Muhammad Hatta, Syahrir, dll. Bahkan Hatta dan
Syahir merupakan lulusan dari Universitas di Belanda.
Pendidikan pada masa itu, walaupun
di masa Indonesia belum merdeka namun mampu menciptakan kesadaran moral dan
intelektual bagi para pelajarnya. Dan secara kualitas pun pendidikan setara SMP
pada masa itu MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) atau HBS (Hogere Burger
School) yang setara SMA, lulusannya minimal menguasai 3 bahasa asing: Belanda,
Inggris dan Prancis. Dapat kita bayangkan betapa luar biasanya lulusan
universitas jika lulusan sekolah menengahnya saja seperti itu.
Apa yang menjadi perbedaan dasar
dari system pendidikan dahulu dan sekarang?. Dalam tetralaogi Buru pada novel
Boemi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer yang menceritakan kehidupan kaum
terpelajar pribumi masa Hindia Belanda ada beberapa hal yang membedakan
kualitas pendidikan pada masa itu dan sekarang.
Pertama, Sistem
Pendidikan yang mengekplorasi kreatifitas. Dengan kreatifitas kita dapat
melakukan sesuatu yang berbeda dari yang biasa dilakukan oleh orang kebanyakan,
kreatifitas menuntut kita untuk selalu berfikir untuk memecahkan sesuatu
masalah dengan berbagai macam cara, dengan berbagai macam sudut pandang. Dan
system pendidikan yang mengeksplorasi kreatifitas inilah yang ada masa Hindia
Belanda dahulu dan belum muncul pada masa pendidikan sekarang. Dalam Bahasa
Einstein: “Imagination is more than
important than knowladge, knowladge can take a person to move from a to b, but
imaginations can take a person from a to everywhere thet want”
Kedua, Sistem
pendidikan yang memerdekakan pikiran, pada masa Hindia Belanda, seperti yang
diceritakan Pramoedya dalam novelnya memberikan kebebasan penuh kepada
pelajarnya untuk mengemukakan pendapatnya, diskusi ilmiah pada masa itu
merupakan kegiatan yang lebih mendominasi dibandingkan dengan kegiatan belajar
lainnya. Guru bertindak sebagai fasilitator yang menengahi dan sebatas
memberikan Brain Storming, selebihnya merupakan kesempatan siswa untuk
menyatakan apa yang menjadi pendapatnya. Dengan pendekatan eksplorasi pemikiran
dengan memberanikan seseorang untuk mengeluarkan idenya dengan cara yang
terstruktur akan dapat mengasah seorang untuk melihat suatu permasalahan dengan
berbagai sudut pandang, sehingga sikap toleran akan terbentuk dan tertanam
dalam mengahdapi berbagai perbedaan pandangan.
Saya teringat betapa menariknya
korespondensi antara Soekarno dan Natsir yang mendiskusikan tentang Islam dan
Modernitas, atau Korespondensi antara Soekarno dan Hatta mengenai Nasionalisme.
Mereka berbeda pandangan, namun mampu dengan elok membahsakan perbedaan
pendapat mereka dalam suatu korespodensi melalui media masa sehingga,
masyarakat mampu membaca darimana awal suatu pemikiran terbentuk, awal suatu
sudut pandang mampu berubah menjadi suatu sikap.
Ketiga, Sistem Pendidikan
dengan budaya iterasi, budaya menulis dan membaca. Karena kemampuan mengekspresikan ide dalam
bentuk tulisan adalah sebuah bukti mutlak bangsa berperadaban tinggi. Menulis
berbagai hal, menuliskan ide-ide besar, menulis tentang sains, budaya, seni.
Sejarah mencatat, semua bangsa besar adalah bangsa yang gemar menulis dan
membaca. Pada masa pendidikan era Hindia Belanda kita akan temui banyak sekali
surat kabar yang memuat tulisan – tulisan kaum terpelajar. Nama – nama seperti
Hatta, Soekarno, Kartini, Natsir, dan banyak lagi adalah mereka yang banyak
mengemukakan pendapatnya melalui tulisan.
Dengan ketiga perbedaan yang
dijelaskan diatas, kita tidak usah sungkan untuk mengadopsi system pendidikan
Negara lain atau kembali mencontoh sistem pendidikan dimasa lalu untuk
dimodifikasi dan di interpretasikan dalam konteks Indonesia sekarang. Ketika
Indonesia masih dalam keadaan terjajah system pendidikannya mampu melahirkan
intetektual terpelajar yang memerdekakan maka harusnya ketika Indonesia sudah
merdeka, Intelektual pelajar yang dihasilkan system pendidikan Indonesia bisa
jauh lebih baik dari dahulu.
Finish!
Thank yοu for thе good writeup.
BalasHapusIt if truth be told uѕed to be a еntertainment account
іt. Glance cοmplicated to more intrоducеd аgreeable from уοu!
However, how can we kеep in touсh?
Cheсk out my web-sіte ... bestisites.Com
hello there and thаnk you for your infοrmаtion – I
BalasHapushave certainly pіcκed up anуthing neω from right here.
I did howeνer eхpertіse severаl technісal poіnts using thiѕ wеb site, аs I experienced to reloаd
thе wеb site many tіmеs ρгеѵiοus to I could get іt tο lοaԁ pгoperly.
І had bееn wоnԁering if youг wеb host
іs OK? Not that Ӏ'm complaining, but sluggish loading instances times will often affect your placement in google and could damage your high-quality score if advertising and marketing with Adwords. Anyway I'm adding thіѕ RЅS tо mу e-maіl
and can loоk out for much mοre of your respective intriguіng content.
Ensure that yοu uρdate this again vегy sоon.
Fееl free to νisit my page - visit the next web page
I've learn some good stuff here. Certainly price bookmarking for revisiting. I wonder how so much effort you set to make this kind of wonderful informative site.
BalasHapusmy web blog; Hemroids
Link еxchange іs nοthing else еxcept it iѕ οnly placing thе οther peгsоn's web site link on your page at proper place and other person will also do same in favor of you.
BalasHapusmy blog post http://dontbesilenced.net/Article.php?id=8718
Its like you rеаd mу mind!
BalasHapusYοu seem to knoω a lot about thіs, like you wrote the book in it or something.
I thіnk that you could dο with a few pics tо drivе
the messаge home а lіttle bit,
but other than that, this is fantastic blog. Α fantastic гead.
I will certainly bе back.
Also viѕit my page :: hemorroides