Mereka
yang gagal merencanakan adalah mereka yang merencanakan kegagalan
(Anonymous)
Dear Readers,
Hidup merupakan akumulasi dari perencanaan – perencanaan yang kita
lakukan, kita merencanakan umur berapa
kita menikah, umur berapa kita mempunyai anak, dan berbagai macam
perencanaan yang kita rencanakan dan akan kita kerjakan di usia produktif kita.
Sesuatu yang baik tentunya, sehingga kita mempunyai tujuan dan arah kerja yang
jelas dalam menjalani kehidupan. Namun jarang dari
kita yang membuat rencana apa yang akan kita kerjakan, apa yang akan kita hasilkan dan
apa yang akan kita petik di usia kita yang bisa dikatakan tidak produktif lagi
(after retirement)?.
Bagi sebagian dari kita, pelajar, mahasiswa, pekerja muda jarang sekali
yang telah memikirkan apa yang akan kita kerjakan setelah pensiun, ”ah
ngapain sih ngomongin pensiun, gua kan masih muda, nikah aja belom” atau “saya
kan Pegawai Negeri Sipil (PNS), nanti pas pensiun dapet uang penisun bulanan
kok, jadi buat apa musingin pensiun” masih banyak dari kita yang mempunyai
pola fikir seperti itu, masih belum mempuyai rencana kedepan dan juga berfikir
pragmatis untuk mengandalkan uang pensiun dari pekerjaan kita. Pertanyaannya
adalah iya kalau kita mendapatkan uang pensiun kalau tidak? Atau iya kalau uang
pensiun kita cukup, kalau tidak?.
Ingat bahwa masa pensiun (normalnya bagi pegawai >
55 tahun) bukan merupakan usia produktif lagi buat bekerja. Kalau pekerjaan
kita sebagai pegawai, maka diusia itu tenaga kita sudah tidak dipakai lagi,
kalau kita bekerja sebagai petani maka di usia itu kita mungkin tidak kuat
lagi, kalau kita bekerja sebagai penulis (penulis buku atau juga blogger) mungkin
tulisan – tulisan kita tidak sebanyak dan semenarik dulu.
Warren
Buffet, salah satu orang terkaya dan pakar investasi terbaik dunia mengatakan: ”Saya
seorang pengusaha yang baik karena saya seorang investor dan saya seorang
investor yang baik karena saya seorang pengusaha”. Artinya apapun profesi
kita, merencanakan keungangan atau berinvestasi adalah hal yang diperlukan.
Sehingga untuk merencanakan masa pensiun yang aman adalah perencanaannya yang
kita mulai dari sekarang, ingat ya readers: sekarang!.
Oke, apa saja yang perlu kita persiapkan untuk
menjadikan kita tetap memberi arti (produktif) di usia kita yang tidak
produktif lagi
1.
Persiapkan pensiun kita
Kita mungkin merasa punya penghasilan tetap sekarang,
namun bersikap adil dan rasional lah, mempunyai rumah, mobil, pakaian yang
bagus bukan suatu hal yang salah apabila kita memang mampu dan perlu
membelinya, namun jangan memaksa sehingga pengeluaran akan lebih besar dari
pemasukan, mulailah membuat target – target pribadi yang sederhana, apa yang
saya harus kita raih dan peroleh di usia 30 tahun, 40 tahun, 50 tahun sehingga
ketika telah pensiun kita dapat menikmatinya.
2.
Investasi
Kalau
Warren Buffet bisa menjadi kaya raya sejagat raya karena berinvestasi kenapa
kita tidak? Kata Warren Buffet kita tidak perlu menjadi ahli aljabar dan
kalkulus untuk berhasil berinvestasi, cukup berani belajar dan berani memulai
untuk melakukannya.
Ingat loh readers,
investasi bukan sekedar menginvestasikan harta yang kita punya tapi juga
kesehatan kita (apalagi masa pensiun), jadi keduanya butuh di investasikan dan
menariknya ternyata keduanya dapat kita lakukan dengan satu cara investasi yang
menguntungkan seperti yang ditawarkan oleh BNI bernama BNI Simponi, apa
itu BNI Simponi, check it out:
BNI
Simponi adalah layanan
program pensiun yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk,
karena ini dikelola oleh lembaga yang jelas maka tentunya kita tidak perlu
khawatir tentang resiko keamanan dana investasi. Lalu siapa aja yang bisa
jadi peserta, jawabannya siapapun bisa, dari yang berstatus pegawai, pengusaha,
petani, buruh ataupun apapun profesinya bisa
mengikuti program BNI Simponi.
Bagaimana
cara mendaftar program BNI Simponi, cukup datang ke kantor BNI terdekat bawa fotocopy Ktp dan iuran
investasi awal "sekecil" Rp. 250.000 lalu isi aplikasi sesuai identitas diri. Dan
untuk iuran investasi bulannya minimal Rp.50.000 yang dibatasi hanya iuaran
minimal loh, kalau maksimal ya berapun boleh, hehehehe
3.
Menabung
Selain berinvestasi, menabunglah sehingga kita juga
tetap punya dana tunai yang dapat kita gunakan jika kita memerlukannya secara
mendadak, sehingga tidak mengganggu program investasi kita, ingat lagu cindy
cenora (penyanyi cilik 90an): “ayok nabung, kita pasti dapat untung”
4.
Siapkan diri kita
Nah kalau point ke-4 ini sifatnya lebih ke pribadi
kita, tentunya jika program – program persiapan pensiun kita berhasil, kita
aman secara financial di usia pensiun kita, kita tetap ingin memberi manfaat
tentunya karena kita mahluk sosial yang berbudaya, siapkan diri kita, apa yang
akan kita kerjakan, tentunya hal yang mempunyai manfaat bagi orang banyak,
apakah kita ingin menjadi mendarmabaktikan diri kita sebagai guru ngaji, atau
penulis blog yang berisi motivasi bagi kaum muda, atau apapun, yang pasti
diusia yang tak lagi produktif kita tetap menjadi orang yang memberi arti.
Itu readers apa saja yang perlu kita persiapkan
untuk mempersiapkan masa pensiun kita, simple ga pake ribet.
So masih bingung dan khawatir dengan masa penisun, kalau saya: Pensiun, Siapa
Takut!
http://bit.ly/BNI_Simponi
http://bit.ly/BNI_Simponi