Mungkin kita pernah mengalami ketika sedang meng update tulisan di blog dan blogwalking ke sahabat-sahabat blogger lainnya atau ketika sedang menyetrika pakaian untuk
pergi ke suatu acara, listrik tiba-tiba padam. Cukup merepotkan bukan?. Ya,
listrik dalam kehidupan kita dewasa ini memegang peranan yang vital dalam
kelancaran aktifitas kita sehari-hari apapun profesinya. Dan ketika kita bicara
tentang listrik maka secara tidak langsung akan terkait dengan PLN, Perusahaan
Listrik Negara.
Ilustrasasi aktifitas terganggu akibat pemadaman listrik |
Masyarakat Indonesia pada umumnya seringkali menyalahkan atau
mengkambinghitamkan PLN ketika terjadi pemadaman secara tiba-tiba ataupun
pemadaman bergilir yang terjadwal, sebagai seorang lulusan teknik elektro dan
pernah bekerja dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas 2x30 MWatt di Borang,
Sumatra Selatan. Setidaknya membuka wawasan baru bagi saya begitu complicated
dan sulitnya PLN untuk memastikan listrik tersalurkan dengan baik ke
masyarakat – masyarakat sekitar dengan segala macam problematikanya. Mulai dari
kekurangan daya ketika beban puncak, terjadi gangguan di gardu induk, gangguan
di distribusi atau perawatan bulanan pembangkit listrik. Tentunya kekurangan
daya tersebut mau tidak mau membuat PLN melakukan pemadaman listrik.
Dengan pengurangan subsidi listrik oleh pemerintah yang berakibat dengan
kenaikan dasar listrik tentunya membuat masyarakat akan semakin menuntut kerja
optimal PLN dan parameter yang paling nyata yang dapat dilihat oleh masyarakat
adalah frekuensi seberapa minim pemadaman listrik terjadi. Pengurangan subsidi
dan kenaikan tarif dasar listrik ini tentunya membuat masyarakat acuh tak acuh
terhadap gangguan yang terjadi di system distribusi PLN dan hanya ingin listrik
di rumah mereka tidak padam.
Lalu solusi apa yang diperlukan PLN untuk mengatasi masalah ini, saya
menawarkan ide yang sifatnya cukup teknis untuk mengatasi permasalahan
pemadaman bergilir ketika kekurangan daya listrik baik ketika beban puncak atau terjadi gangguan di
salah satu pembangkit. Ide ini saya beri tagline “Ga Pake Mati Listrik
Lagi”. Yaitu upaya untuk mengatasi kekurangan daya listrik dengan pengurangan
beban bergilir ketika terjadi masalah kekurangan daya listrik baik yang
disebabkan gangguan pada sebuah pembangkit atau penyebab lainnya.
Sistem Double MCB |
Bagaimana sistem ini bekerja, yaitu dengan menambah satu MCB lagi yang
dipasang paralel dengan MCB utama yang terpasang sekarang. Dimana MCB utama
sesuai dengan daya terpasang ditiap rumah (misal daya 1300 Watt, MCB 6 Ampere)
dan MCB kedua kita pasang 3 Ampere (setengah dari daya terpasang). Secara
teknis akan dijelaskan pada gambar dibawah ini:
One Line Diagram pembebanan |
Pada trafo - trafo yang secara langsung menyuplai listrik ke tiap rumah kita pasang 2 buah breaker utama atau kalau ingin bekerja secara otomatis kita pasang automatic transfer switch (ATS). Pada saat kondisi normal breaker 1 (nantinya terhubung ke MCB normal sesuai dengan daya terpasang) yang bekerja namun ketika terjadi kekuarangan daya maka breaker 2 (nantinya terhubung ke MCB alternatif dengan kapasitas setengah daya terpasang) yang bekerja, yang secara otomatis membuat daya di tiap - tiap rumah turun sehingga kekurangan daya bisa sedikit teratasi. dan ketika daya di PLN telah tercukupi maka kondisi normal kita kembalikan sesuai dengan daya yang terpasang di tiap - tiap rumah.
Misal disatu trafo beban daya normal yang bekerja 1 Mega Watt artinya ketika terjadi gangguan kita mematikan daya terpasang dan mengaktifkan (secara otomatis) MCB alternatif (setengah dari daya terpasang) maka kita dapat menghemat 0,5 Mega Watt daya, dan jika ini dilakukan di 1 kecamatan dengan asumsi 1 kecamatan mempunyai 100 trafo, maka kita bisa menghemat daya 50 Mega Watt. Tentunya cukup besar senilai dengan mematikan 2 pembangkit berkapasitas 25 Mega Watt ketika terjadi gangguan. Hal ini bisa mengatasi pemadaman bergilir digantikan dengan pengurangan daya dan hal itu lebih baik baik konsumen sekaligus mencerdaskan konsumen akan pentingnya penghematan daya listrik.
Dengan sistem double MCB seperti ini PLN dapat mengurangi pengurangan daya listrik konsumen tanpa harus mematikan listrik secara total sehingga pelanggan tidak merasa bahwa kinerja PLN bermasalah dan mendapat bullying di social media akibat pemadaman listrik yang terjadi.
Dengan sistem pengurangan daya listrik ini juga dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat secara langsung bahwa pentingnya melakukan efisiensi dan
penghematan dengan semakin mahalnya
bahan bakar sebagai sumber energi listrik dan ”memaksa” masyarakat untuk
menggunakan beban listrik seperlunya.
Keuntungan apa
saya yang didapat dengan system double MCB ini:
- Kekurangan daya listrik tidak berimbas dengan pemadaman listrik namun dengan pengurangan daya – daya listrik di tiap – tiap rumah.
- Dengan system double MCB ketika terjadi kekurangan daya, masyarakat sebagai konsumen PLN akan secara otomatis menghemat daya listrik.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menghemat penggunaan daya listrik.
Semoga ide untuk PLN ini dapat diterapkan oleh PLN untuk mengatasi
masalah – masalah yang ada di PLN sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan
terhadap masyarakat.
double MCB, idenya bagus bgt ini...PLN kudunya lebih paham pengaplikasiannya....
BalasHapusMakasih dWi, semoga PLN semakin maju kedepannya
Hapusgak segampang itu...hehehe
Hapusiya mas, masih memerlukan perbaikan-perbaikan
BalasHapussepertinya, tidak semudah itu...
BalasHapusiya mas, susah tapi bukan berarti tidak bisa, :)
BalasHapusNice article, teknis banget...
BalasHapussemoga menang!
Thank you
HapusAamiin, semoga berhasil