Senin, 01 Desember 2014

Unintended

Hello world

It's been a long time since the last time I wrote something (personal) in this blog.

Rindu rasanya menumpahkan segala macam apa yang terlintas didalam pikiran keruang hampa tak berpenghuni ini, sebuah dunia tersendiri yang tak terbatas ruang maupun waktu. Sebuah dimensi yang tak nyata yang hanya sesekali dilewati oleh mereka - mereka yang tak sengaja hadir.

Beberapa bulan terakhir, blog ini rasanya hanya sebatas enterteinment blog yang hanya memuat tulisan-tulisan yang bertujuan untuk mengikuti beragam jenis lomba, yang alhamdulillah, belum diberi kesempatan untuk menjadi juara.

What a great world, what a great people arround me. Syukur alhamdulillah, yang hanya bisa diucap bibir ini untuk seluruh pemberian Allah yang luar biasa. Keluarga yang luar biasa. Seorang ibu dengan karakter pejuang yang mendarmabaktikan hidupnya untuk pendidikan anak-anaknya, ayah yang mempunyai kasih sayang yang luar biasa, yang sekali lagi saya katakan, bahwa kalau ada seseorang didunia ini yang paling bangga terhadap ku, ia ayahku, ayah terbaik seluruh dunia. Kakak permpuan yang insyallah bulan februari ini akan memulai bahtera rumah tangganya, adik laki - laki yang sebentar lagi akan menyelesaikan pendidikan sarjananya. Pacar, perempuan luar biasa yang dengan sabar selalu memberikan rasa cintanya yang besar terhadap diri ini. Kepada mereka semua saya hanya bisa mengatakan terima kasih banyak yang tiada terhingga, rasa hormat dan rasa bangga, seperti kata pepatah: “mana mungkin sepotong rumput dapat membalas kehangatan sinar mentari di musim semi”. I just can say to God: Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

           Everybody loves me. Mungkin menjadi pernyataan yang begitu narsis. Ya, karena yang saya rasakan adalah banyak mereka yang beranggapan bahwa saya baik, mempunyai sebuah ekspektasi terhadap saya, mempunyai suatu harapan bahwa saya bisa membantu mereka dan beragam ekspektasi terhadap saya. Namun pada kenyataan bahwa saya bukan orang mereka sangkakan, bukan orang baik yang mereka duga, bukan orang yang ‘alim yang mereka kira, I am not good, as good as they think.

         Begitu banyak tindakan, perbuatan – perbuatan saya yang justru malah menyakiti mereka secara langsung maupun tak langsung.  I wish they can forgive me.  Saya takut bahwa saya seperti yang dikisahkan oleh Nabi, sebagai orang yang merugi / orang yang bangkrut yaitu orang yang menyangka dirinya telah berbuat banyak namun sebenarnya tak ada satupun kebaiikan yang dilakukan. Saya tak ingin menjadi seorang yang disinggung nabi dalam hadist qudsi-nya:
“Dari Abu Hurairoh RA. Berkata : Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda : Sesungguhnya manusia yang pertama kali dihukum oleh Allah pada hari kiamat, adalah seorang yang mati syahid. Maka didatangkan orang yang syahid itu, dan Allah mengenalkan nikmatnya dan orang yang "Syahid" pun mengenali ni'matnya. Allah berkata :"Apa yang kamu lakukan dengan nikmat itu? dia berkata : "aku berperang di jalanMu sehingga aku mati syahid" Allah berkata :"kamu telah bohong, akan tetapi kamu berperang supaya kamu dikatakan sebagai seorang pemberani. dan kamu telah disebut demikian. kemudian Allah memberikan perintah untuknya, maka ia diseret di atas wajahnya dan dilemparkan ke neraka.Dan seseorang yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya, dan seseorang yang membaca al-qur'an. Maka didatangkan orang itu, dan Allah mengenalkan nikmatnya dan diapun mengenali ni'matnya, Allah berkata : "Apa yang kamu lakukan dengan nikmatmu itu?" orang itu berkata :"aku mempelajari ilmu dan mengajarkannya dan aku membaca al-qur'an itu semua kulakukan demiMu, Allah berkata :"kamu telah bohong!, akan tetapi kamu mempelajari ilmu agar orang2 mengatakan bahwa kamu orang yang berilmu dan kamu membaca al-qur'an supaya orang-orang mengatakan bahwa kamu seorang "qaari" dan kamu telah disebut demikian". Kemudian Allah memberikan perintah untuknya, maka ia diseret di atas wajahnya dan dilemparkan ke neraka.Yang ketiga, seseorang yang dilimpahi Allah harta yang banyak dan dia meng-infak-an semua hartanya itu, Maka didatangkan orang itu, dan Allah mengenalkan nikmatnya dan orang itu pun mengenali ni'matnya, Allah berkata : "Apa yang kamu lakukan dengan nikmatmu itu?" dia berkata :"Tidaklah aku meninggalkan satu jalan yang kamu cintai untuk mengnginfakan harta kecuali aku berinfak pada jalan itu hanya karenaMu. Allah berkata :" kamu telah bohong!, akan tetapi kamu melakukan itu supaya kamu dikatakan sebagai seorang dermawan, dan kamu telah disebut demikian. kemudian Allah memberikan perintah untuknya, maka ia diseret di atas wajahnya dan dilemparkan ke neraka.(HR. Muslim)

Semoga nantinya ekspektasi dan beragam harapan yang diharapkan terhadap saya, menjadi pelecut bagi saya untuk terus menerus memperbaiki diri dari hari ke hari, sehingga apa yang disangkakan oleh mereka yang menganggap saya baik dapat saya penuhi.

My Personal room, 17 November 2014