Selasa, 15 Maret 2016

Teknologi Terbaru: Bola Pintar

           “Insidecoach” menjabarkan dirinya sebagai “teknologi pintar di dalam sebuah bola” (yup, ini adalah proyek Amerika). Teknologi ini mendeteksi dampak dari benturan, putaran, posisi dan lintasan perjalanan bola, jumlah operan dan sentuhan, serta memberikan umpan balik dan isyarat pembinaan kepada penggunanya.
Bola Pintar
source: static.electronicsweekly.com

          Menurut para penciptanya, aplikasi smartphone yang terkait (iOS atau android) dapat terhubung dengan teman dan rekan satu tim yang menggunakan teknologi yang sama. Artinya seorang pemain bisa menantang mereka untuk bermain, berlatih, membandingkan catatan dan berbagi hasilnya secara real-time.

          Seperti aplikasi kebugaran pada umumnya, teknologi ini akan mencatat kemajuan yang kamu buat dan memberikan saran untuk meningkatkan permainanmu. Dilengkapi 10 video tutorial yang akan membantumu untuk memulai langkah-langkah peningkatan tersebut.

          Meski bola pintar ini mengklaim didesain untuk “tahan terhadap berbagai tekanan udara”, namun produsennya tidak merekomendasikan penggunaan berlebih dalam kondisi basah. Sepertinya kita tidak bisa berharap banyak bola ini akan membantu persepakbolaan Inggris.

          Bola pintar ini bisa diisi ulang dan sekali mengisi ulang, baterainya akan tahan hingga empat jam. Kemudian perlu diisi ulang kembali sekitar satu jam menggunakan pelat pengisian baterainya. Bola pintar ini diciptakan dalam ukuran 4 untuk usia 8 hingga 12 tahun ; dan ukuran 5 untuk usia 12 tahun ke atas.

Selama tiga tahun pengembangannya, perusahaan pencipta bola pintar ini berkomunikasi dengan para orang tua, pelatih, klub dan para pemain kesebelasan. Hasilnya mereka menemukan untuk membuat anak-anak tetap bermain mereka harus membuat latihan terasa seperti bermain video games di dalam ruangan.

Mereka berkata : 70 persen anak-anak berhenti berolahraga pada usia 13 tahun. Ada banyak alasan mengapa mereka berhenti, namun yang paling utama adalah “karena sudah tidak lagi menyenangkan”. Kami ingin mengubah hal tersebut dan ingin kamu menjadi bagian dari perubahan tersebut. Anak-anak mencintai video games sebagai pengganti permainan olahraga karena itu menyenangkan dan menantang, maka kami ingin menyediakan pengalaman itu dengan bola pintar “Insidecoach”.

“Insidecoach” adalah salah satu kandidat dari “Kickstarter”, mencari $25,000 (£17,500) untuk biaya produksi. Saat artikel ini ditulis, 83 pendukung telah menjanjikan $22,780 dengan waktu yang tersisa adalah 33 hari lagi. Bukankah sudah mendekati?!

Youtube link : 


Source : http://www.electronicsweekly.com/blogs/gadget-master/general/smart-football-is-a-coaching-dream-2016-02/


Selasa, 01 Maret 2016

Teknologi Terbaru: Sekarang Kopermu Bisa Check-In Sendiri!

       Perjalanan menggunakan pesawat terbang menjadi lebih mudah setelah ditemukannya teknologi check-in sendiri yang bisa dilakukan secara online oleh penumpang. Hal itu mengevisiensikan banyak waktu antrian yang terbuang, yang biasanya menjadi momok menakutkan bagi mereka yang sering bepergian melalui udara. Proses bagasi check-in, dilalahnya, semakin memperpanjang waktu antrian yang dibutuhkan, jika kamu pergi ke suatu tempat dengan banyak bawaan. Sepertinya, kita membutuhkan koper yang lebih pintar.

     Salah satu perusahaan yang kini menambah daftar pendek persaingan dalam penemuan solusi atas masalah ini adalah Rimowa, sebuah perusahaan asal German. Rimowa mengklaim bahwa “kini, para pelancong atau traveller bisa menggunakan smartphone mereka untuk melakukan bagasi check-in koper-kopernya secara online dari rumah mereka sendiri. Lalu menyerahkannya ke pihak maskapai di bandara dalam hitungan detik saja.

      Selama tahun 2013 hingga 2014, maskapai-maskapai di Inggris mencoba label bagasi elektronik berbasis e-ink NFC yang bisa digunakan kembali dan diperbaharui menggunakan smartphone. Beberapa maskapai nasional lainnya yang telah berpartner dengan perusahaan lokal juga mencoba teknologi yang sama, namun hingga bulan April tahun lalu belum ada aplikasi yang kemudian digunakan secara luas.

         Label elektronik Rimowa didasarkan pada teknologi digital yang langsung terintegerasi ke dalam koper saat anda membelinya. Mungkin ini adalah cara yang terbaik. Penggunaan label elektronik ini bisa menggantikan label kertas tradisional dengan sebuah modul data digital yang terintegerasi dengan koper. Walaupun konsumen tidak ingin membeli sebuah label elektronik, ketika membeli koper baru mungkin mereka akan mempertimbangkan keuntungan memiliki label terintegrasi. 

         Rimowa berpartner dengan Lufthansa dalam proyek percobaan pada penumpang di tahun 2015. Dan perusahaan itu akan meresmikan pelayanannya pada Maret 2016 mendatang. Bisa dikatakan pelayanan ini diperuntukan bagi para pelanggan VIP maskapai kelas atas. Namun sejak Google mengungkap harga koper pintar ini berkisar antara 600 hingga 900 (euro?????), hanya menunggu waktu sebelum turun ke tangan kita semua.

        Rimowa menjelaskan, data yang ditampilkan oleh koper berlabel elektronik menunjukan ukuran dan tampilan yang sama dengan label kertas yang sekarang kita gunakan. Maskapai tentu saja harus menyediakan data bagasi tersebut untuk pembookingan penerbangan para penumpangnya, sehingga kesuksesan jangka panjang akan bergantung pada pengadopsian sistem milik Lufthansa atau perusahaan koper lainnya yang mengembangkan sistem pintar yang sesuai. 

        Anjuran untuk “kirim saja kartu boarding digital anda menggunakan bluetooth dari smartphone ke koper anda” cocok dengan Label Elektronik Rimowa. Proses pengiriman hanya memakan waktu sedikit. Setelahnya, data bagasi akan muncul di data modul dan koper pintar bisa di serahkan pada stasiun otomatis check-in bandara.
Teknologi Terbaru: Sekarang Kopermu Bisa Check-In Sendiri!

         Saya bertanya-tanya bagaimana tas itu akan menghadapi pertanyaan “apakah anda mengepak bawaan anda sendiri? Atau orang lain yang melakukannya untuk anda?” yang biasanya diajukan pihak penjaga keamanan bandara saat check-in. Sebuah laporan pada majalah Gizmag menjelaskan : “Data pada label elektronik tersebut aktif  oleh sebuah tombol di dalam koper, maka menutup dan mengunci koper akan membuatnya aman dan sulit untuk dimanipulasi”. 

      Saya kira dengan begitu teknologi tersebut tidak akan mudah diretas dan mungkin akan memberikan peringatan jika dirusak. 

Harapan selanjutnya adalah peristiwa kehilangan tas tidak akan sering terjadi pada koper pintar atau setidaknya menjadi lebih mudah ditelusuri jika mereka tersesat.

Source : http://www.electronicsweekly.com/blogs/gadget-master/general/suitcases-get-smart-2016-02/

Rabu, 24 Februari 2016

Teknologi Terbaru: Dengan SAtu Tepukan, Kursi Ini Bisa Parkir Sendiri

    Teknologi yang telah digunakan untuk fitur self-parking pada mobil kini digunakan untuk menciptakan  sebuah produk kursi kantor Nissan dan diklaim sebagai “kursi parkir cerdas” otomatis pertama di dunia – berdasarkan teknologi yang digunakan oleh perusahaan tersebut untuk mobil nya.

     


Sejumlah model dalam jajaran fitur teknologi asisten parkir pintar Nissan yang memungkinkan pengemudi untuk memarkirkan kendaraannya dengan mudah menggunakan kemudi otomatis. Sistem ini menggunakan empat kamera di  bodi  mobil (depan, belakang dan di kedua kaca spion) lalu mengkonversi gambar-gambar dari kamera yang kemudian  menciptakan sebuah gambar pemandangan maya tampak atas  yang  memungkinkan penggunaan kemudi otomatis.

Begitu pula dengan kursi parkir pintar yang akan secara otomatis pindah ke posisi yang telah di atur dengan roda pada kakinya untuk berputar 360 derajat secara otomatis, dipasangkan dengan sistem yang menandai posisi target. Empat kamera dipasang di langit-langit ruangan menghasilkan pemandangan lebar dari atas untuk secara nirkabel mengirimkan posisi kursi dan rutenya ke tempat tujuan.

  Kamera-kamera yang tersedia mencari posisi terakhir kursi, sementara sistem menghitung rute yang harus diambil untuk kembali ke posisi semula. Nissan menyatakan bahwa inovasi ini dalam teknologi perkantoran akan membebaskan para pekerja kantoran Jepang dari “pekerjaan mengatur kursi yang merepotkan”.

Kursi parkir pintar adalah sebuah proyek promosi yang mewujudkan visi perusahaan Nissan “memperkaya kehidupan masyarakat melalui teknologi” dan telah diproduksi melalui kolaborasi dengan sebuah tim kreatif bernama “Birdman”.

Konsep ini menyasar pada peningkatan pengetahuan di sekeliling teknologi terbaru yang diadopsi dari kendaraan Nissan, selagi menunjukkan bagaimana hal ini perlahan-lahan mengubah kehidupan sehari-hari kita.
      Video di bawah ini menunjukan beberapa kejadian yang telah diatur di beberapa kantor dimana para karyawannya bertepuk tangan, kode agar sistemnya bekerja. 

https://www.youtube.com/watch?v=O1D07dTILH0

Masih belum diketahui apa yang akan terjadi jika seluruh karyawan kantor memberi tepuk tangan selamat kepada seorang koleganya atas sebuah pencapaian.  


Source : http://www.express.co.uk/life-style/cars/645725/Nissan-technology-invent-self-parking-chair-video-watch-clap-command-camera


Minggu, 21 Februari 2016

Teknologi Terbarukan: Sepatu ini bisa membuat gadget kamu on terus

Teknologi terkini bisanya selalu diwacanakan jauh sebelum teknologi tersebut diterapkan dan diproduksi secara massal untuk masyarakat luas

Jauh sebelum ini ketika power bank belum diproduksi secara masal, kita selalu mendengar berbagai macam prototype mengenai teknologi penyimpan daya listrik. Kita sebagai masyarakat pengguna teknologi selalu diramaikan dengan berbagai macam kemungkinan kehadiran teknologi di masa depan, mulai dari wireless charging, solar cell charging, dsb. Setahun yang lalu saya menonton sebuah berita yang mengatakan bahwa seorang pelajar yang sedang mengembangkan charger handphone dengan tenaga utama energi manusia ketika berjalan kaki.
Teknologi Terbarukan: Sepatu ini bisa membuat gadget kamu on terus

Tidak lama ini, Universitas Winconsin melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang teknologi tersebut. Pihak universitas menerbitkan sebuah laporan di media "setiap langkah kecil kita bisa menjadi energi yang berharga buat kehidupan".

Pihak peneliti universitas winconsin menyatakan "mereka sedang mengembangkan sebuah teknologi inovatif yang memungkinkan untuk mengkonversi dan menyimpan energi yang dihasilkan langkah-langkah kecil kita ketika sedang berjalan yang dapat kita gunakan untuk me-recharge kembali battery gadget kita.


Tom Krupenkin, Professor Teknik Mesin dari Universitas Winconsin dan  Ashley Taylor, Peneliti senior dari Teknik Mesin Universitas Winconsin menyatakan energi tersebut siap untuk di produksi secara massal. Mereka mengatakan kehadiran teknologi tersebut bisa membantu dan mengurangi defisit kebutuhan tenaga listrik khususnya untuk daerah-daerah terpencil
Teknologi Terbarukan: Sepatu ini bisa membuat gadget kamu on terus
Professor Krupenkin mengatakan manusia mengeluarkan energi ketika berjalan, secera matematis diperkirakan kita bisa menghasilkan 10 sampai 20 Watt ketika berjalan. Tentunya energi tersebut sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan perangkat mobile kita.

Mereka meyebut teknologi tersebut dengan reverse electrowetting yang telah mereka kembangkan semenjak tahun 2011. Teknologi tersebut memanfaatkan conductive liquid interacts with nanofilm coated surface yang memungkin mengkonversi secara langsung energi mekanik menjadi energi listrik.

Teknik ini dapat menghasilkan energi namun memerlukan frekuensi yang cukup tinggi artinya metode ini akan lebih efektif jika langkah-langkah kita cepat sehingga energi yang dihasilkan lebih tinggi.

Professor Krupenkin meneruskan lingkungan kita dipenuhi dengan sumber energi mekanik yang mempunyai frekuensi rendah seperti gerakan manusia dan gerakan mesin. Dan tujuan kita bagaimana kita bisa mengkonversi ketersediaan energi tersebut sehingga dapat bermanfaat. Teknik reverse electrowetting belum secara sempurna memanfaatkan energi tersebut.

Untuk itu sekarang Professor Krupenkin dan Ashley Taylor mengatakan mereka sedang mengembangkan teknik terbaru yang merupakan pengembangan dari teknik reverse electrowetting, yang mereka sebut The Bubbler, Teknik ini menempatkan dua plate tipis yang terpisah dengan jarak tertentu dan jarak tersebut diisi dengan conductive liquid sehingga tidak memerlukan langkah kaki dengan frekuensi tinggi untuk mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik.

Teknologi Terbarukan: Sepatu ini bisa membuat gadget kamu on terus

Sekarang pihak universitas sedang mencari partner kerja sama dari industri sepatu untuk menerapkan dan memproduksi produk ini secara masal. 

source http://www.electronicsweekly.com/blogs/gadget-master/general/sole-power-energy-harvesting-2016-02/