Rabu, 23 Februari 2011

Maradona Hafal Quran

Maradona merupakan salah satu tokoh legenda dunia, legenda sepak bola tepatnya, ia kerap kali jadi sorotan baik ketika di dalam maupun di luar lapangan sepak bola. Namun bukan itu yang akan dikupas dalam topik pembicaraan kali ini.

Saya tergelak ketika membaca salah satu judul episode dalam Novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi (saya sarankan anda juga untuk membacanya), dalam salah satu mozaik pada cerita tersebut ternyata tidak sama sekali membahas tentang sang legenda sepak bola tersebut apalagi menceritakan bahwa Maradona memang hafal Al quran (saya berdoa agar kelak maradona dapat mengenal quran) namun lebih kepada sosok sang "rais" pondok pesantren tersebut. Sang penulis justru membahas tentang sosok kyai yang ternyata juga pandai bermain sepak bola serta berbagai aktifitas lainnya.

Melihat ulasan penulis yang menggambarkan sosok sang kyai, penting untuk dicermati sesungguhnya sisi religius tidak harus menghilangkan sisi humanisme manusia yang timbul, karena memang sudah sepatutnya sisi religius justru harusnya memperkaya sifat ke khas-an  manusia agar lebih inklusif bukan menjadi manusia ekskulif yang "hanya" bersosialisai secara vertikal dengan Tuhan.

Apa yang digambarkan Ahmad Fuadi sebenarnya bukan suatu yang baru karena memang dulu dalam sejarah dunia, bukan suatu rahasia salah satu imperium yang pernah berjaya di bumi ini adalah imperium islam yang religius nan modern. Disan lahir sosok - sosok cendikia yang justru lebih dikenal karena karya intelektual mereka berupa science, pelayaran, strategi, politik, seni, olah raga dan berbagai hal lainnya ketimbang sisi religius.

Kita mengenal Ibnu Rusyd dengan kajian filsafatnya, ibnu kholdun tentang kedalaman ilmu beliau mengenai sejarah, ibnu batutah tentang pertualangannya mengelilingi dunia atau sosok Rumi yang romantis sampai dengan Iqbal dengan puisi-puisinya. Dan perlu diingat mereka juga sosok religius yang dianggap sebagai ulama pada zamannya.

Tradisi "tawazun" atau seimbang memang saat ini terlihat kurang berkembang dalam dunia islam saat ini, mungkin benar perkataan salah seorang intelektual muslim abad ini " Islam sekarang terlalu Fiqih". Mungkin kita butuh sosok seperti kyai Rais dalam gambaran ahmad fuadi yang begitu kental dengan sisi humanisme-nya, kedalamannya dalam ilmu, sifat tolerannya dalam urusan sosial dan juga kepahamannya dengan Al Quran.

kedepan yang dibutuhkan oleh kita bukan sekedar sosok manusia religius "an sich", lebih dari itu sosok "yang mungkin Einsten yang paham hadist atau Newton yang rajin mengaji (tetap dalam bingkai kiasan khas ahmad fuadi seperti judul diatas).

Senin, 21 Februari 2011

Ketiadaan Tuhan (dihati)

Akhir-akhir ini entah mengapa saya lebih menyukai sebuah kajian yang bersifat sosial ketimbang menulis tentang science dan rekayasa teknologi, mungkin dikarenakan kurang dihargainya orang - orang yang mendikasikan dirinya untuk perkembangan ilmu pengethuan dan teknologi atau karena alasan lainnya. saya tidak tahu...

Diskusi jalanan belakangan ini menjadi suatu kebiasaan saya dan teman-teman, baik dilakukan sambil makan, nongkrong, begadang dan berbagai aktifitas pergaulan lainnya, dari membicarakan masa depan, bisnis, perkembangan teknologi, sampai dengan membiacarakan berita-berita yang sedang menjadi headline di berbagai media masa.

Entah kenapa kebiasaan ini saya rasa suatu perubahan positif "artinya seperti yang pernah saya kutipkan bahwa ciri bangsa yang besar adalah yang masyarakatnya gemar menulis dan membaca" atau pun berdiskusi.

Dalam suatu dialog yang pernah kami bahas secara natural tentunya bukan dialog dengan jawaban-jabawan "normatif" (kosakata yang baru bahkan saya tidak tahu persis makna kata itu) ala politisi negeri ini. yang pada akhirnya sampai pada suatu pembahasan mengenai kisah Einstein kecil yang mendialogkan tentang Tuhan dengan gurunya.

mungkin kita semua telah pernah membaca kisah tersebut, saya begitu tertarik dengan logika berfikir ala Einstein tersebut. berikut jawaban-jawan beliau:

" Apakah dingin itu ada? sesungguhnya dingin itu tidak ada, dingin hanyalah suatu kondisi dimana tidak ada kalor (panas) yang mengalir"

"apakah gelap itu ada? sesungghunya gelap hanyalah suatu keadaan dimana tidak terdapatnya cahaya"

"Apakah kejahatan itu ada? sesungguhnya kejahatan itu tidak ada, kejahatan hanyalah suatu kondisi dimana tidak adanya Tuhan di hati kita"

Kejahatan adalah kondisi ketiadaan Tuhan dihati kita, kalau dikaitkan dengan kondisi sekarang acap kali kita temukan bentuk-bentuk kekerasan (kalau terlalu kasar meyebutnya sebagai suatu kejahatan) dengan berbagai dalih. Mungkin kita harus ber-instrospeksi sejenak, apakah memang kita telah menghadirkan Tuhan di hati kita?, disetiap perbuatan dan tingkah laku kita?, aktifitas kita?
hanya kita dan Tuhanlah yang mengetahuinya???

allahualam bishowab,

Minggu, 20 Februari 2011

welcome to the white parade

Assalamualaikum
salam damai selalu

welcome to the white parade, ya mungkin kalimat pembuka yang tepat untuk menggambarkan tentang latar belakang blog ini, kalimat yang tentunya bukan bermaksud untuk membuat antitesa dari judul lagunya my chemical romance "welcome to the black parade tapi hanya sekedar ingin merubah kebiasaan diri ini agar gagasan,ide dapat dibuat lebih terorganisir dalam bentuk tulisan.

Mungkin agak telat untuk membuat posting tentang latar belakang blog ini karena blog ini hampir sudah berumur 9 bulan...

ya sekedar untuk share sedikit ilmu dan ide yang mungkin sebenarnya teman-teman pembaca blog(lebih tepat yang kesasar berkat ulah search engine) sudah mengetahui bahkan lebih pandai dari saya...

saya teringat perkataan Ali(pemuda cerdas diperadaban awal islam) ia berkata "sesungguhnya ilmu itu ibarat keledai maka ikatlah ia dengan tulisan"
dalam penjabaran yang mungkin lebih modern saya mengutip perkataan ahmad fuadi:
"Tulisan, ide, iterasi adalah uukuran-ukuran peradaban maju
***kemampuan mengekspresikan ide dengan tulisan adalah sebuah bukti mutlak bangsa berperadaban tinggi. Menulis berbagai hal, menuliskan ide-ide besar, menulis tentang budaya, emnulis tentang seni. semua bangsa besar adalah bangsa yang gmar menulis dan membaca, punya budaya iterasi. tanpa keduanya mereka punah dimakan zaman"(Ranah3Warna).

atau kalimat inspiraif yang saya temukan dalam film sang pemimpi "Betapa kekuatan kata-kata dapat mengubah dunia"

betapa tokoh tokoh dunia masih dapat kita kenang berkat tulisan-tulisan mereka sebut saja soekarno, natsir, hamka ataupun Muhammad, Ali, Ibnu Rusyd(averous), Douglas mc Arthur, Shakespare sampai dengan Hitler.
seoga budaya membaca dan menulis akan menjadi kebiasaan baru Indonesia menuju peradaban dunia...


Nun Wal Qalamun wama Yas Turun ( Demi Pena dan Apa yang telah di Tuliskan)

*Muhammad Aldrin Julianto
Mahasiswa semester 8 (19 Februari 2011)
twitter : @all_drin
FB:All DRin

SAlam persahabatan selalu (heal the world make a better place)

Stop Kekarasan atas nama aAgama

Salam Damai Dunia

Kekerasan, pengrusakan merupakan tindakan kriminal yang seharusnya tidak terjadi di negara berdaulat yang BerkeTuhanan yang Maha Esa ini. Ditinjau dari segi apapun tak akan kita temui alasan pembenaran untuk melakukan perbuatan ini. Dari sisi kemanusiaan tentunya ini telah melukai sisi-sisi kesetaraan kita sebagai sesama umat manusia apalagi dari sisi agama, tidak semestinya seorang yang mempercayai Tuhan dan hari akhir akan bertindak sewenang-wenang seperti itu.

Namun, yang terjadi sekarang ini, di bulan kedua Tahun ini terjadi dua peristiwa memprihatinkan terkait kekerasan brutal sebagian kelompok kepada kelompok lainnya, pertama penyerangan sekelompok warga terhadap jamaah Ahmadiyah di Cikuesik serta kerusahan pasca sidang penistaan agama yang berujung pada pengrusakan rumah ibadah di Pandeglang.

Dua peristiwa ini sesungguhnya telah mnciderai persatuan kita yang telah kita bangun dari negeri ini bernama Nusantara sampai dengan bernama republik Indonesia seperti sekarang ini.

Wacana Pembubaran ORMAS "anarkis" dan Ahmadiyah

wacana yang muncul akibat dua peristiwa di atas belakangan muncul wacana untuk membuabarkan ormas yang di utarakan oleh berbagai kalangan terutama kalangan Islam Moderat serta pembubaran Ahamdiyah yang di wacanakan oleh kalangan Islam Fundamental. kedua wacana tersebut diutrakan sebagai solusi untuk menghindari kasus-kasus kekerasan yang kerap terjadi yang didasarkan pada perbedaan pandangan dan keyakinan.

Berikut saya tampilkan berbagai komentar tokoh mengenai peristiwa ini

Syafii Maarif :
seharusnya kejadian ini tidak terjadi di negara yang berdaulat karena seharusnya ada fungsi negara yang dapat mencegah peristiwa ini. saya begitu prihatin terhadap kejadian ini dan saya berharap negara tidak melakukan pembiaraan ini. sebagai seorang Muslim saya juga prihatin terhadap moral masyarakat kita yang sering kali melakukan kekerasan dan lebih menyedihkan lagi mereka mengajak Tuhan untuk ikut dalam kekerasan itu.

Prof Dr KH Ali Mustafa Yaqub, MA:
Solusi untuk permasalahan Ahmadiyah ini: Ahmadiyah seharusnya dijadikan agama baru tanpa berlabelkan Islam sehingga tidak akan ada umat yang merasa terluka oleh Ahmadiyah

Zuahairi Misrawi:
kejadian ini seharusnya menjadi titik tolak perubahan untuk menunjukkan islam yang rahmat lil 'alamin, islam yang moderat dan ini tugas kita bersama untuk memberi pengertian dan pemahan kepada umat agar berlaku lebih toleran

Ust.Amidhan:
sebanrnya fatwa sesat MUI(majelis Ulama Indonesia) kepada Ahmadiyah juga diikuti dengan DIKTUM untuk menghimbau agar setiap lapisan masyarakat untuk menjaga diri dan tidak melakukan kekerasan terhadap jamaah ahmadiyah.

Sebagai ulasan dari berbagai tokoh diatas seharusnya pemerintah lebih bijak lagi dalam menanggapi isu perbedaan yang dapat berujung terhadap persatuan bangsa ini, jangan sampai mengambil langkah yang tidak tepat dan lamban. untuk masalah pembubaran baik ORMAS maupun Ahmadiyah, saya rasa harusnya di tinjau ulang kembali.

Untuk pembubaran ORMAS sejatinya ORMAS berdiri mempunyai visi dan misi tentang kebaikan tersendiri, kalaupun ditengah perjalanan ada ORMAS yang melakukan kekerasan, jika oknumnya yang terlibat maka harus diaili dan jika memang ORMAS yang secara terorganisir membuat pelanggaran seharusnya pemerintah dengan sigap untuk mengadili segala orang yang terlibat dalam pelanggaran tersebut.

Terkait masalah pembubaran Ahmadiyah, saya rasa bukan wewenang pemerintah, karena itu masalah keyakinan, kalaupun dibubarkan apa bisa kita dapat memastikan keyakinan itu telah hilang pula.

"Khoirunnas Anfauhum Linnas", begitu pesan Nabi. sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya, sebuah pesan yang bukan saya dilisankan namun pula dipraktekkan olehnya, dan pesan yang bersifat universal ini dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari dalam upaya membangun kehidupan yang lebih bermartabat dan peradaban yang lebih baik.


semoga bermanfaat
*Muhammad Aldrin

Sabtu, 19 Februari 2011

Puisi Cinta Rumi

cinta memanglah suatu yang abstrak, kalau kita ibaratkan postulat Einstein mengenai teoti relativitas khusus, maka cinta pun begitu, berbagai macam interpretasi yang dapat menerjemahkan kata itu, sesuai dengan kerangka acuan yang mendasari penerjemahan itu.

Cinta merupakan fitrah dasar umat manusia, sejak Adam diciptakan hingga sekarang. ia tetap bijak lestari dan tak ada yang berabi secara gamblang untuk membuat definisi pasti tentang kata itu.

Ketika berbicara masalah cinta, sesungguhnya saya sangat menyukai sebuah definisi yang diberikan oleh Rumi

Rumi, -Jalaludin Rumi merupakan seorang tokoh intelektual, penulis dan sastrawan yang memiliki ide - ide yang menyegarkan mengenai ide pembaharuan dan perbaikan moral manusia

salah satu puisi dari banyak karyanya yang telah begitu banyak menginspirasi dan telah banyak diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia ini adalah puisinya yang dikutip oleh Habiburahman El Shirezi dalam salah satu karya best sellernya.(saya lupa judul puisinya)

Cinta!

Menurutku, sekalipun cinta telah kuuraikan dan kujelaskan panjang lebar...

Namun jika cinta kudatangi, aku jadi malu pada keteranganku sendiri...

Meskipun lidahku telah mampu menguraikan dengan terang...

Namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih terang....

Sementara pena begitu tergesa-gesa menulisnkannya....

Kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta,

Akal terbaring tak berdaya, bagai keledai terbaring dalam lumpur...

Cinta sendirilah yang dapat menerangkan cinta dan percintaan.


*
sebuah kejujuran yang telah diberikan Rumi dalam menggambarkan tentang makna cinta dimana ia berujar bahwa sesungguhnya hanya cinta sendiri lah yang mampu menjelaskan tentang dirinya...

Minggu, 13 Februari 2011

Akuisisi Data Suhu dengan ADC Internal Mikrokontroler ATMEGA 8535 (bagian 2)

Sekilas tentang Akuisisi Data Suhu dengan ADC Internal Mikrokontroller ATMEGA 8535 (bagian 1), bahwa salah satu fitur yang telah dimiliki oleh mikrokontroler adalah mampu untuk melakukan konversi sinyal analog menjadi sinyal dalam level digital (Analog to Digital Inverter).
Dibagian kedua ini, mungkin lebih akan dibahas tentang bentuk rangkain serta program yang akan dibuat:
Berikut rangkaiannya:

 Gambar 1. Rangkain Sensor suhu Lm 35

Untuk bentuk rangkaiannya system minimum mikrokontroler dapat dibaca diartikel system minimum mikrokontroler ATMEGA 8535. Lalu dihubungkan dengan output berupa LCD 16 x 2 yang dihubung kan dengan portB pada mikrokontroler. Di pin A.0 (kita ketahui bahwa ADC pada mikrokontroler terletak di portA).
Berikut rangkain sensor suhu dengan LM 35

Lakukan pengukuran ketika suhu ruangan 0 derajat berapa tegangan yang masuk ke mikrokontroler, lalu lakukan pula pengukuran ketika suhu ruangan 100 derajat celcius.
Ketika sudah kita dapatkan tegangan referensi tersebut, masukkan di rumus ADC, sehingga di dapatkan program:

$regfile = "8535def.dat" ' specify the used micro
$crystal = 1000000
Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portb.3 , Db5 = Portb.2 , Db6 = Portb.1 , Db7 = Portb.0 , E = Portb.4 , Rs = Portb.5
Config Lcd = 16 * 2
Config Adc = Single , Prescaler = Auto
Start Adc
Cursor Off
Config Portd = Output


Dim Adc1 As Word

Dim Suhu1 As Integer


Do
Cls
Adc1 = Getadc(1)


Suhu1 = Adc1 * 2,4

Locate 1 , 1
Lcd "suhu=" ; Suhu1


Loop



Sekian, semoga bermanfaat
Salam santun..

keyword: belajar ADC, ADC Internal ATMega 8535, Analog to digital converter, program ADC, mengukur suhu, ADC suhu

Mengukur Kecepatan dengan Rotary Encoder


Pada dasarnya, Dunia Control dan instrumentasi berkaitan dengan pengukuran dan control terhadap suatu alat, misal kita ingin mengontrol kecepatan suatu motor, intensitas cahaya, proximity,dll. Tentunya debelum kita pelakukan pengontrolan tesebut kita harus menghiutng atau mengukur kondisi alat atau objek yang akan kita control tersebut dalam keadaan normal.
Dalam pembahasan kali ini saya ingin berbagi kepada sahabat-sahabat dekalian sedikit tentang pelajaran yang pernah saya dapat dalam praktikum di kampus tercinta saya. Tentang Mengukur Kecepatan dengan Rotary Encoder.
Rotary Encoder pada umumnya dikenal sebagai salah satu sensor kecepatan, karena pada dasarnya bentuk fisik dari rotary encoder adalah suatu lempengan yang berbentuk lingkaran yang disalah satu busurnya mempunyai celah, dan celah ini yang dimanfaatkan sebagai tempat untuk memutus sinyal yang diberikan dalam bentuk cahaya, karena lempengan ini diletakkan di tengah antara sumber cahaya dan juga penerima cahaya, ini artinya setiaplembengan iti berputar tentunya dalam satu kali periode putaran penuh tentu akan satu kali sumber cahaya akan mengenai penerima cahaya, nah waktu yang diperlukan lempengan ini dalam berputar untuk menegnai cahaya ini lah yang akan kita pakai dalam perhitungan dalam menentuka kecepatan putaran.
Keliling lingkaran = 2 x phi x r
T = 1 / f
Ket:
r = jari – jari
phi = 22/7
T = periode
f = frekuensi
Berikut Gambar Rotary Encoder

 Gambar 1. Bentuk Fisik Rotary Encoder
Berikut Rangkaian Sederhana Rotari Encoder

Gambar 2. Rangkaian Rotary Encoder

 Pada gambar diatas light source dapat kita gunakan led inframerah atau komponen yang mampu menembakkan cahaya sedangkan  disisi kanan light receive dapat kita gunakan sensor cahaya seperti photodiode ataupun phototransistor yang banyak tersedia di pasaran dengan harga yang murah, ketika light source terpotongan oleh lempengan maka transistor akan aktif sehingga  dapat membri logika pada controller (PLC atau mikrokontroler) sedangkan ketika light source terpotogn oleh lempengan maka transistor kondisinya cut-off dan tidak ada perubahan logika yang terkitrim ke mikrokontroler.
Oke sahabat sekalian sekian penjelasan singkat dari saya, semoga ilmu yang sedikit ini bermanfaat.
Salam santun