Minggu, 13 Februari 2011

Mengukur Kecepatan dengan Rotary Encoder


Pada dasarnya, Dunia Control dan instrumentasi berkaitan dengan pengukuran dan control terhadap suatu alat, misal kita ingin mengontrol kecepatan suatu motor, intensitas cahaya, proximity,dll. Tentunya debelum kita pelakukan pengontrolan tesebut kita harus menghiutng atau mengukur kondisi alat atau objek yang akan kita control tersebut dalam keadaan normal.
Dalam pembahasan kali ini saya ingin berbagi kepada sahabat-sahabat dekalian sedikit tentang pelajaran yang pernah saya dapat dalam praktikum di kampus tercinta saya. Tentang Mengukur Kecepatan dengan Rotary Encoder.
Rotary Encoder pada umumnya dikenal sebagai salah satu sensor kecepatan, karena pada dasarnya bentuk fisik dari rotary encoder adalah suatu lempengan yang berbentuk lingkaran yang disalah satu busurnya mempunyai celah, dan celah ini yang dimanfaatkan sebagai tempat untuk memutus sinyal yang diberikan dalam bentuk cahaya, karena lempengan ini diletakkan di tengah antara sumber cahaya dan juga penerima cahaya, ini artinya setiaplembengan iti berputar tentunya dalam satu kali periode putaran penuh tentu akan satu kali sumber cahaya akan mengenai penerima cahaya, nah waktu yang diperlukan lempengan ini dalam berputar untuk menegnai cahaya ini lah yang akan kita pakai dalam perhitungan dalam menentuka kecepatan putaran.
Keliling lingkaran = 2 x phi x r
T = 1 / f
Ket:
r = jari – jari
phi = 22/7
T = periode
f = frekuensi
Berikut Gambar Rotary Encoder

 Gambar 1. Bentuk Fisik Rotary Encoder
Berikut Rangkaian Sederhana Rotari Encoder

Gambar 2. Rangkaian Rotary Encoder

 Pada gambar diatas light source dapat kita gunakan led inframerah atau komponen yang mampu menembakkan cahaya sedangkan  disisi kanan light receive dapat kita gunakan sensor cahaya seperti photodiode ataupun phototransistor yang banyak tersedia di pasaran dengan harga yang murah, ketika light source terpotongan oleh lempengan maka transistor akan aktif sehingga  dapat membri logika pada controller (PLC atau mikrokontroler) sedangkan ketika light source terpotogn oleh lempengan maka transistor kondisinya cut-off dan tidak ada perubahan logika yang terkitrim ke mikrokontroler.
Oke sahabat sekalian sekian penjelasan singkat dari saya, semoga ilmu yang sedikit ini bermanfaat.
Salam santun

2 komentar:

Silahkan tinggalkan komentar...