Sabtu, 19 Februari 2011

Puisi Cinta Rumi

cinta memanglah suatu yang abstrak, kalau kita ibaratkan postulat Einstein mengenai teoti relativitas khusus, maka cinta pun begitu, berbagai macam interpretasi yang dapat menerjemahkan kata itu, sesuai dengan kerangka acuan yang mendasari penerjemahan itu.

Cinta merupakan fitrah dasar umat manusia, sejak Adam diciptakan hingga sekarang. ia tetap bijak lestari dan tak ada yang berabi secara gamblang untuk membuat definisi pasti tentang kata itu.

Ketika berbicara masalah cinta, sesungguhnya saya sangat menyukai sebuah definisi yang diberikan oleh Rumi

Rumi, -Jalaludin Rumi merupakan seorang tokoh intelektual, penulis dan sastrawan yang memiliki ide - ide yang menyegarkan mengenai ide pembaharuan dan perbaikan moral manusia

salah satu puisi dari banyak karyanya yang telah begitu banyak menginspirasi dan telah banyak diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia ini adalah puisinya yang dikutip oleh Habiburahman El Shirezi dalam salah satu karya best sellernya.(saya lupa judul puisinya)

Cinta!

Menurutku, sekalipun cinta telah kuuraikan dan kujelaskan panjang lebar...

Namun jika cinta kudatangi, aku jadi malu pada keteranganku sendiri...

Meskipun lidahku telah mampu menguraikan dengan terang...

Namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih terang....

Sementara pena begitu tergesa-gesa menulisnkannya....

Kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta,

Akal terbaring tak berdaya, bagai keledai terbaring dalam lumpur...

Cinta sendirilah yang dapat menerangkan cinta dan percintaan.


*
sebuah kejujuran yang telah diberikan Rumi dalam menggambarkan tentang makna cinta dimana ia berujar bahwa sesungguhnya hanya cinta sendiri lah yang mampu menjelaskan tentang dirinya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar...