Sabtu, 20 Juli 2013

Cinta itu Keindahan yang Sederhana

“Kalau memang terlihat rumit lupakanlah. Itu jelas bukan cinta sejati kita. Cinta sejati selalu sederhana. Pengorbanan yang sederhana kesetiaan yang tak menuntut apapun dan keindahan yang apa adanya.” (Darwis Tere Liye)

Terkadang berasumsi dengan perasaan membuat kita menjadi gelisah, was - was, tidak tenang, dan segala perasaan ganjil lainnya yang sama sekali tak mengenakkan. ah.. itulah sekelumit perasaan, entah apa namanya, empati mungkin atau simpati atau bahkan cinta. Namun bukankah cinta itu begitu sederhana seperti yang pernah dikatakan oleh Rumi : "Aku mencintai dengan cara yang sederhana seperti matahari yang mencintai titah Tuhannya". Lalu kenapa ditangan kita perasaan ini menjadi begitu rumit, begitu sulit dipahami, entah...

Ada tujuh miliar penduduk bumi saat ini. Jika separuh saja dari mereka dilanda perasaan cinta, maka setidaknya akan ada satu miliar lebih cerita cinta. Akan ada setidaknya 5 kali dalam setiap detik, 300 kali dalam semenit, 18.000 kali dalam setiap jam, dan nyaris setengah juta sehari-semalam, seseorang entah di belahan dunia mana, berbinar, harap-harap cemas, gemetar, malu-malu menyatakan perasaanya. entahlah...

Apa sebenarnya definisi dari cinta, entahlah kita sama - sama tidak mengetahui, logika yang ia punya sulit dimengerti oleh akal, ia mempunyai logika tersendiri, sementara beberapa pakar mulai mencoba mengartikannya namun tetap saja ia tidak mempunyai pengertian, untuk sejenak saya kembali mengutip Rumi: "Ketika Cinta telah kujelaskan dan kupaparkan panjang lebar, namun ketika cinta kudatangi, aku jadi malu dengan keteranganku sendiri, kata - kata menjadi tanpa suara ketika mengatakan cinta, pena begitu tergesa - gesa dalam menuliskannya, akal terbaring lemah tak berdaya bagai keledai yang terbaring di atas lumpur, karena hanya cinta sendirilah yang mampu menjelaskan cinta dan percintaan". Diluar ketidakjelasan pengertiannya, cinta tetaplah hal sederhana yang luar biasa, karya - karya besar yang lahir di dunia ini hampir pasti disebabkan oleh cinta, lihatlah, piramida di Mesir, Taj Mahal di India, Taman Gantung Babylonia, Karya Michael Angelo di Roma Vatikan, Borobudur di Indonesia, Syair - Syair Romerus, Sajak - Sajak Rumi, itu semua dilatarbelakangi Cinta.


Cinta terkadang dipenuhi dengan kebetulan - kebetulan yang tak terduga, pertemuan yang tak terduga, yang mengalir tanpa harus di buat- buat, terus melaju tanpa harus dipaksakan sehingga benarlah mugkin sebuah ungkapan kalau memang terlihat rumit lupakanlah. Itu jelas bukan cinta sejati kita. Cinta sejati selalu sederhana. Pengorbanan yang sederhana kesetiaan yang tak menuntut apapun dan keindahan yang apa adanya

Cinta sejati selalu menemukan jalan, ada saja kebetulan - kebetulan pertemuan, nasib, takdir, atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang dirundung cinta justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas. Tidak usahlah kita gundah gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan baiknya. Kebetulan yang menakjubkan. Bujankah, skenario dari langit itu adalah yang paling baik, jadi tak perlu lah kita gelisah, langit selalu punya skenario terbaik.

Cinta ibarat Pohon,akarnya kerendahan hati, batangnya penyerahan diri, dahannya takut krn kekaguman dan juga cinta adalah sejilid buku dalam  satu kata, samudera dalam setetes air mata, langit dalam  satu pandang dan seribu tahun dalam satu detik. Berbahagialah bagi mereka yang menemukannya, sebuah keindahan yang begitu sederhana, yah sesederhana itu...


1 komentar:

Silahkan tinggalkan komentar...