Rabu, 18 September 2013

Bersyukur!

Bersyukur itu adalah menerima dengan ikhlas keadaan yang kita jalani sekarang sambil mengusahakan dengan sungguh - sungguh apa yang benar - benar kita ingin dan cita - citakan (Prof. Dr Quraish Shihab)

Dalam berbagai bentuk dan kata pepatah pepatah bijak bahwa cara untuk berbahagialah adalah dengan selalu bersyukur kepada Tuhan atas setiap kejadian ataupun keadaan yang kita alami sekarang. Jika kita terlahir dalam keadaan tidak mampu, kita bersyukur. Ketika kita mendapatkan sesuatu kita bersyukur, kita diajaari untuk selalu melihat kebawah bahwa ternyata masih banyak orang - orang lain yang lebih susah daripada kita, untuk itu kita diajarkan untuk selalu bersyukur. Maka kita kita akan berlapang hati dan berbahagia.

Menurut saya tidak ada yang salah dengan sikap hidup semacam ini karena dengan sikap hidup seperti ini juga dapat turut merasakan keadaan orang - orang yang kurang beruntung dibandingkan kita. Namun ada sedikit pertanyaan yang akhir - akhir ini selalu menggoda saya untuk bertanya - tanya kembali. Apakah syukur itu merupakan kata kerja yang sifatnya pasif, seolah setelah ber ikhtiar dengan usaha kita lalu ber tawakal dan mendapatkan hasil, apapun hasil yang didapatkan apakah sesuai atau tiddak terhadap apa yang kita inginkan, maka syukur (dengan pengertian diatas) adalah sikap akhir agar kita dapat mencapai bahagia.

Menurut saya pengertian syukur sebagai sebuah kata kerja pasif itu harus kita sedikit perbaiki bukan berarti mencoba untuk menjadi orang yang tidak bersyukur namun saya lebih setuju terhadap apa yang dijelaskan oleh Prof. Dr Quraish Shihab yang mengatakan bahwa "Bersyukur itu adalah menerima dengan ikhlas keadaan yang kita jalani sekarang sambil mengusahakan dengan sungguh - sungguh apa yang benar - benar kita ingin dan cita - citakan". Dengan pengertian syukur semacam ini maka syukur sebagai sikap hidup akan tersa lebih aktif artinya manusia sebagai mahluk kreatif tetap disuruh untuk berusaha semampu dan semaksimal yang ia bisa namun tanpa harus merasa bahwa "ini yang sudah diberikan Tuhan atas usaha saya, maka saya rasa itu yang terbaik". 

Syukur sebagai sikap hidup yang terus berupaya untuk terus menerus mengejar apa yang kita cita - citakan akan membuat hidup menjadi lebih variatif dan bermakna. Bayangkan jika kita menoleh pada sejarah: Nabi Muhammad dalam periode Mekkah selama hampir 13 tahun mendapatkan pengikut yang kurang dari 100 orang, kalaulah syukur dalam arti kerja pasif maka mungkin Nabi Muhammad akan tetap melanjutkan periode dakwah nya di Mekkah, Namun Nabi mengusahakan yang lebih baik lagi, ia mencoba keluar dari Mekkah lalu Hijrah ke Madinah dengan niat mendapatkan yang lebih baik lagi". Jelaslah bahwa syukur yang dianjurkan oleh Nabi merupakan sikap aktif untuk selalu berusaha mengejar apa yang kita inginkan.
 
Semoga "syukur" dapat kita jadikan sebagai sebuah sikap hidup yang membuat kita untuk selalu merasa bahwa Tuhan telah memberikan yang terbaik buat kita jalani "sekarang" dan terus menerus membuat kita untuk selalu mengupayakan untuk meraih apa yang kita cita - citakan di masa yang akan datang.
Jika kita dapat mendapatkan yang terbaik kenapa harus puas dengan yang cukup?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar...