Kamis, 26 September 2013

Terima Kasih untuk senyum yang kau titipkan, kapanpun kau melakukannya

Karena kita tidak pernah tau kapan, dimana dan bagaimana keindahan sebuah hati berawal
(Anonymous)

Hati, entah logika apa yang ia gunakan, yang jelas hati mempunyai logika tersendiri yang tidak dimiliki oleh akal, kata Blaise Pascal. Tentunya kita sering merasakan dan bertanya - tanya kenapa hati kita bergejolak, terkadang rasionalisasi - rasionalisasi yang coba dijelaskan oleh akal tidak mampu untuk sekedar menjelaskan atau sekedar memberi terang.

Berawal dari ketika dipertemukan dalam suatu kelas ketika di SMA dulu, lalu tanpa pernah ada rasa spesial, kecuali kekaguman akan keteduhan paras dan eloknya tingkah laku, tanpa ada niat untuk menimbulkan rasa yang lebih jauh, mungkin dengan suatu alasan, she is too good for me. 

Tanpa pernah dibayangkan, kejadian - kejadian ketika di sekolah dulu, pulang bersama, pergi berdua, dan segala macam momen yang dilakukan bersama menjadi suatu yang terasa istimewa dikemudian hari. Benarlah mungkin apa yang sering diucapkan orang bijak terdahulu: akan selalu ada kebetulan - kebetulan yang sederhana...

Lalu sang waktu memberikan penjelasannya dengan caranya sendiri,  entah memang karena tidak pernah ada rasa yang spesial di masa itu, lalu semua menguap, hari, bulan dan tahun berganti namun secara tiba - tiba, lagi - lagi sebuah kebetulan yang sederhana kembali memainkan perannya, kita bertemu lagi. Kita bertemu lagi dengan keadaan yang berbeda. Kita bertemu lagi dengan segala beban masa lalu yang sama - sama kita hadapi. Namun ada rasa yang mulai timbul, ada perasaan yang mulai terbangun, entahlah rasa apa namanya, namun benar kata orang: Cinta datang begitu saja, tanpa satu alasan apapun yang jelas!”

Semua yang tampak mudah pada awalnya menjadi begitu rumit, entah persoalan siapa yang merasa tak terspesialkan atau siapa yang tidak menspesialkan, entahlah..

Yang jelas, perasaan yang mulai tumbuh dan berkembang ini terus terjaga (setidaknya akan selalu saya jaga) dengan sebaik mungkin, dengan sehormat mungkin karena kita memang tidak akan pernah tau kapan, dimana, darimana dan bagaimana keindahan sebuah hati berawal.

Entah apakah akan ada lagi sebuah kebetulan - kebetulan sederhana yang akan tercipta lagi yang di design oleh Dzat yang Maha membolak - balikkan hati terhadap perjalanan kisah ini.

Yang jelas ada satu hal yang ingin saya sampaikan, sebuah ucapan sederhana: 
Terima kasih atas senyum yang kau titipkan hari ini, kemarin dan kapanpun kau melakukannya....



Saat senja datang,
Apakah Bumi yang pergi meninggalkan
Atau Matahari yang mengucapkan selamat tinggal?

Saat purnama tinggi,
Apakah Bumi yang melihat pilu
Atau Rembulan yang menatap rindu

Saat hujan turun
Apakah awan yang berbagi kesejukan
Ataukah bumi merasa kesepian

Entahlah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar...