Rabu, 15 Juni 2011

Philips Led | Hemat Energi dan Ramah Lingkungan

Selain BlogWalking ke blog temen – temen blogger lainnya, sesekali juga saya walking ke pusat perbelanjaan (baca: Mall), ya baik itu beli baju,buku atau sekedar ngumpul bareng temen – temen. Kalau saya perhatikan ada yang berbeda dengan sistem pencahayaan di Mall ini ternyata semua lampu penerangannya yang seabrek gak membuat mata perih, ternyata mall ini sudah memakai Lampu berbasiskan LED (Light Emiting Diode) tepatnya keluaran Philips LED.

Sepulang kerumah, naluri sebagai mahasiswa Elektro memaksa saya untuk mencari tau apa sih teknologi lampu berbasiskan LED yang mulai dipopulerkan oleh Philips ini ternyata sesuai namanya LED (Light emiting Diode) merupakan pengembangan dari teknologi semikonduktor, semikonduktor merupakan bahan setengah konduktor dan setengah isolator (dalam bahasa elektro/listrik) yah tentu saja teknologi semikonduktor ini merupakan teknologi yang terus menerus mengalami pengembangan, dan salah satunya Philips LED ini sebagai produk dari penegmbangan teknologi terkini itu. ( Selain lampu, teknologi LED juga mulai diaplikasikan dalam LCD (Liquid Crystal Display) karena lebih hemat energi).

Philips LED ini selain menerapkan teknologi terkini juga mempunyai banyak keunggulan dibanding lampu Bohlam CFL biasa, dengan berbagai macam kegunaan baik sebagai solusi hemat energi, ramah lingkungan, ramah mata, dan berbagai keunggulan lainnya tidak salah kalau sekarang Lampu LED mulai berangsur menggeser penggunaan lampu Bohlam CFL biasa.

Keunggulan pertama, dengan bahan semikonduktornya ia tidak memasok energi yang begitu besar dibanding dengan Bohlam biasa, untuk masalah kualitas pencahayaan pun begitu, Daya 9 Watt lampu LED ini hampir sebanding dengan daya 60 Watt lampu Bohlam CFL biasa (sumber:Phillips), tentu saja hal ini akan menghemat iuran listrik rumah kita ( sekedar info tarif dasar listrik awal tahun 2011 telah mengalami mengalami kenaikan dan diperkirakan akan naik kembali).
 
 Gambar 1. Philps LED ukuran Bohlam

Keunggulan berikutnya dari Lampu LED ini dibandingkan dengan lampu bohlam biasa terletak dari rendahnya radiasi, radiasi ini dapat timbul jika posisi kita terhadap lampu begitu dekat, terkadang pelajar ataupun mahasiswa seperti saya ini mengerjakan tugas hingga larut malam dan membutuhkan pencahayaan ekstra, dulu saya sering mendekatkan lampu (sebagai sumber utama cahaya) dan hasilnya mata menjadi perih, tapi dengan teknologi LED yang ditawarkan Philips ini masalah ini dapat teratasi karena rendahnya radiasi yang ditimbulkan ( karena berbahan semikonduktor)



Gambar 2. Philips LED

Dengan berbagai keunggulan yang telah terurai diatas nampaknya gak ada alasan lagi untuk tidak menggunakan lampu LED ini karena ditinjau dari sisi apapun, dari sisi ekonomi akan menghemat listrik sampai 80 % yang otomatis menghemat iuran lsitrik, dari sisi lingkungan akan mengurangi radiasi yang ditimbulkan lampu Bohlam CFL biasa, dari sisi kesehatan, cahaya dari lampu LED ini tidak menimbulkan keperihan mata.

Buruan bagi temen – temen yang ingin membantu program hemat listrik dari pemerintah, membantu menghemat biaya iuran listrik orang tua, atau ikut mensukseskan program green technology dari aktivis pencinta lingkungan, Gunakan Philips Led sebagai solusi untuk penghematan. Dengan Philips led mungkin kita bisa merubah sedikit slogan PLN “Kunang – kunang aja matiin lampu waktu siang hari:” menjadi “Dengan Philips LED, Kunang – kunang hidup terus siang malam”

Sekian, semoga bermanfaat








6 komentar:

  1. Weesssss..lengkap juga nie postingnya pa lagi dilengkapi dengan contoh prodak juga..makin menarik aja buat bacanya..Gambar bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca..

    BalasHapus
  2. Selamat bro untuk job reviewnya ya

    BalasHapus
  3. @Thimit dan bro @achmad sholeh: selamat juga atas job review nya, semoga dapet lagi, Aamiin

    BalasHapus
  4. cakeeep artikelnya, you really know what you're talking about :) *ya iyalah yaaaaaaaaaaaaa, anak elektro!*

    BalasHapus
  5. dimana sy bisa utk membelinya n berapa harganya

    BalasHapus
  6. mas aldrin, dari artikel ini saya menemukan broken link. jika tidak keberatan saya bisa buat artikelnya untuk mengisi broken link tsb.

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar...